Polda Jateng : Keributan Keluarga Pasien Covid dan Satpam. Kabar Nakes RSUD Ambarawa Ditusuk Keluarga Pasien

- 24 Juli 2021, 18:51 WIB
Kabid Humas Polda Jateng, Iqbal Al Qudusy.
Kabid Humas Polda Jateng, Iqbal Al Qudusy. /dok Humas Polda Jateng

Media Purwodadi – Kepolisian Polda Jawa Tengah tanggapi informasi di media sosial (medsos) terkait kabar tenaga kesehatan (Nakes) perawat RSUD Ambarawa diserang dan ditusuk keluarga pasien.

Kepolisian Polda Jawa Tengah merespon cepat dengan melakukan pengecekan lokasi kejadian dan meminta keterangan sejumlah saksi baik tenaga medis maupun petugas keamanan di RSUD Ambarawa.

Dari informasi yang didaapat, diketahui insiden di ruang isolasi Anyelir, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunawan Mangunkusumo, Ambarawa, Kabupaten Semarang, adalah keributan antara keluarga pasien Covid-19 dengan satuan petugas keamanan (Satpam).

Sedang, keberadaan perawat yang sempat mengalami luka dibagian tangan dikarenakan menduga keluarga pasien akan menyerang Satpam menggunakan gunting medis yang diambil dari atas meja.

Baca Juga: Dua Orang Terduga Provokator Rencana Unjuk Rasa di Sejumlah Wilayah Berhasil Diamankan Jajaran Polda Jateng

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi melalui Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol Iqbal Alqudusy, menjelaskan, berita adanya penusukan Nakes adalah tidak benar. Dilapangan, kata dia, diketahui yang ada adalah Keributan karena kesalahpahaman antara keluarga korban Covid dengan Satpam.

Sedang Nakes yang bertugas di ruang Isolasi Anyelir, RSUD Gunawan Mangunkusumo, Ambarawa, berusaha agar keributan tidak meluas.

"Itu tidak benar, kejadiannya ada kesalahpahaman hingga terjadi keributan antara keluarga korban Covid dengan Satpam dan Nakes saja, tidak ada penusukan terhadap nakes oleh keluarga korban," kata Iqbal, Sabtu (24 Juli 2021).

Kejadian tersebut terjadi di depan ruangan Anyelir RS GM Ambarawa, sekira pukul 14.30 WIB siang kemarin.

Baca Juga: Gerai Vaksinasi Presisi Polres Grobogan Bantu Mahasiswa Universitas An Nur Purwodadi Dapatkan Vaksin

"Berita tersebut tidak benar kalau ada penusukan nakes, saya harap kejadian jangan dijadikan provokasi masyarakat," tambah Kombes Iqbal.

Dari hasil klarifikasi kedua belah pihak, NH yang juga kakak kandung salah satu pasien mengungkapkan kepada kepolisian, bahwa salah satu keluarga korban di rawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunawan Mangunkusumo, Ambarawa, Kabupaten Semarang  dan dinyatakan meninggal dunia oleh rumah sakit.

Sebagai keluarga, NH ingin mengetahui kondisi jenazah dan meminta tolong difotokan kondisi almarhum, namun ditolak oleh security.

Tidak lama kemudian, datang perawat yang memakai APD dan bersedia membantu untuk memfotokan, sambil memberikan edukasi terkait protokol dalam pemulasaran jenazah dan penyebab kematian.

"Mendapat penjelasan dari perawat tersebut, keluarga menerima dan mengikhlaskan kepergian korban dalam keadaan terpapar Covid 19," tambahnya.

Selang beberapa waktu, kata Iqbal, Kesalahpahaman terjadi, saat NA yang baru tiba dan berdebat dengan salah satu security tentang masalah minta foto dan mengatakan kepada sekuriti tersebut “ fotokno, piro-piro tak bayar (fotokan saya bayar - Red) dengan nada emosi.

"Mendengar perkataan NA, kemudian security tersebut menjawab “ Lha maksudmu piye, (lah Maksudnya apa ini- Red)”, kemudian Security dan Nurul Anwar Sholeh sudah adu badan dan cek cok mulut," ungkap Iqbal.

Saat adu badan dan cekok tersebut, lanjut Iqbal, Untuk meredam emosi NA yang memegang gunting dan menusukkan ke meja, para security dan perawat berhasil merebut gunting tersebut.

"Dikarnakan relawan yang kuat akhirnya, gunting patah dan melukai tangan NA dan Perawat yang mencoba mengambil gunting tersebut," ungkapnya.

Akibat kejadian itu, kepolisian Polres Semarang langsung mendatangi TKP dan mengamankan pelaku, serta meminta keterangan dari pelaku dan saksi saksi dilokasi kejadian.***

Editor: Wahyu Prabowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah