Pejabat Pemkot Bontang Belajar Konsep Smart City di Jawa Tengah, Ganjar Berpesan Siapkan SDM Itu Penting

- 1 Desember 2021, 09:56 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menerima kedatangan para pejabat dari Pemkot Bontang yang berdiskusi tentang Smart City.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menerima kedatangan para pejabat dari Pemkot Bontang yang berdiskusi tentang Smart City. /Humas Pemprov Jateng.

Media Purwodadi – Perkembangan wilayah Jawa Tengah menarik perhatian publik dari masyarakat, terutama penerapan smart city di beberapa kabupaten atau kota.

Hal itulah yang membuat para pejabat dari Pemerintah Kota Bontang untuk ngangsu kawruh atau menimba ilmu tentang penerapan smart city di Jawa Tengah. Salah satunya di Kota Semarang.

Rombongan pejabat yang dipimpin Wakil Walikota Bontang, Najirah datang ke Kota Semarang untuk belajar tentang penerapan smart city dengan harapan ilmunya nanti akan diterapkan di Kota Bontang.

Selain berguru di Kota Semarang, para pejabat yang jauh-jauh dari Provinsi Kalimantan Timur ini juga berkesempatan untuk mampir ke Kantor Provinsi Jawa Tengah.

Baca Juga: Wagub Jawa Tengah Taj Yasin Ingin ASN 'Eling Lan Ngelingake' Agar Terhindar dari Bahaya Korupsi

Kedatangan mereka disambut hangat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Dalam pertemuan tersebut, Najirah menyampaikan bahwa kedatangan mereka untuk berbagi pandangan soal penerapan smart city di ibukota Jawa Tengah.

"Kedatangan kami ini ingin belajar tentang smart city di Jawa Tengah. Kami datang ke Kota Semarang karena kota ini sudah menerapkan smart city," ujar Najirah.

Najirah sendiri mengungkapkan, salah satu visi misi saat Pilkada beberapa waktu lalu adalah menjadikan Kota Bontang sebagai smart city. Dirinya optimis, hal ini bisa terwujud dengan belajar langsung ke daerah yang sudah menerapkan program tersebut.

“Maka, kami study banding smart city ke Jawa Tengah, khususnya di Kota Semarang. Nanti, hasil dari sini akan kami terapkan di Kota Bontang,” tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Ganjar Pranowo menjelaskan bahwa smart city bukan hal yang sulit untuk diterapkan dalam suatu wilayah. Meski demikian, bagian yang sulit adalah persiapan sumber daya guna mendukung sistem tersebut.

Baca Juga: Jadwal Acara Televisi GTV Rabu, 1 Desember 2021: Saksikan Sponge Bob Square Pants Hingga IPA dan IPS

“Kalau sistemnya sudah jadi, itu mudah, yang sulit adalah membuat SDM terbiasa karena itu pasti ada perubahan besar,” ungkap Ganjar Pranowo.

Dalam pertemuan itu, Ganjar memberi pesan kepada Wakil Walikota Bontang agar menyiapkan SDM di lingkungan Pemkot Bontang mulai dari hal yang sederhana yaitu melayani masyarakat dengan mudah.

“Yang paling mudah adalah menangkap laporan masyarakat. Kalau ASN di Pemkot Bontang sudah terbiasa dengan aduan dan laporan masyarakat, mereka sudah mau merespon. Itu modal dasar. Kalau sistem smart city sudah dibuat, pasti bisa," terang Ganjar Pranowo.

Ganjar mengungkapkan hal itu sebab sebelumnya untuk penerapan smart city di Jawa Tengah bukan persoalan mudah. Namun, lambat laun perubahan-perubahan terus terjadi dan kini semakin baik.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jawa Tengah 1 Desember 2021 : Hujan Lebat Dengan Petir Diprakirakan Terjadi di Rembang

Ganjar Pranowo juga menjelaskan saat ini di Pemerintah Provinsi Jateng menerapkan sistem GRMS mulai dari e planning, e budgeting, e delivery yang bisa dikelola secara digital.

“Kami punya banyak kanal untuk pengaduan masyarakat, misal Laporgub dan aduan lain. Medsos juga bagus. Kita bisa cepat kerjanya. Bayangkan kalau saya dengan penduduk 35 juta untuk menemui mereka satu persatu sulit, tapi dengan medsos jangkauannya lebih besar,” terangnya.***

Editor: Andik Sismanto

Sumber: Humas Pemprov Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x