Tanpa Kenakan Baju dan Celana Panjang, 262 Calon Peserta Pemagangan ke Jepang Ini Ikuti Tes Kesamaptaan

- 25 Juli 2023, 14:22 WIB
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Grobogan, Teguh Harjokusumo saat memberikan pengarahan kepada para calon peserta pemagangan ke Jepang.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Grobogan, Teguh Harjokusumo saat memberikan pengarahan kepada para calon peserta pemagangan ke Jepang. /Hana Ratri.


Media Purwodadi – Sebanyak 262 peserta seleksi daerah pemagangan ke Jepang yang diselenggarakan kerja sama antara Kementerian Tenaga Kerja RI dengan IM Jepang mengikuti tahapan seleksi tes kesamaptaan.

Kegiatan tes kesamaptaan ini digelar di Aula UPTD BLK Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan, Selasa 25 Juli 2023.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Grobogan, Teguh Harjokusumo, memantau langsung pelaksanaan tes kesamaptaan yang digelar sejak pukul 09.00 WIB itu.

Baca Juga: Kandang Sapi Milik Warga di Grobogan Hangus Terbakar, Polisi Ungkap Penyebab Insiden Kebakaran Ini

Pelaksanaan tes kesamaptaan sendiri dilakukan dengan memeriksa anggota tubuh para peserta seleksi daerah pemagangan ke Jepang ini.

“Hari ini tahapannya adalah tes kesampataan. Dimana, tes ini dilakukan untuk memeriksa anggota tubuh para peserta seleksi daerah pemagangan ke Jepang ini. Yang diperiksa seperti tinggi badan, berat badan, kemudian ada tato atau tidak di badan, kemudian untuk jari-jari tangan dan kaki ada yang cacat atau tidak. Kondisi telinga dan mata juga tidak luput dari pemeriksaan ini,” kata Teguh Harjokusumo, di Gedung BLK Disnakertrans Grobogan.

Teguh mengungkapkan, pemeriksaan fisik ini dilakukan untuk mengetahui apakah peserta ini secara fisik sudah sesuai dengan persyaratan yang ditentukan untuk keberangkatan ke Jepang.

“Sebelumnya ada 299 peserta yang ikut tes matematika pada hari pertama. Kemudian, 22 dinyatakan tidak lolos. Kemudian, pada hari ini, kembali daftar ulang, ada 297 yang verifikasi berkas. Tiga gugur sebelum tes. Kemudian, yang tidak datang ada 10 orang. Jadi untuk tes kesamaptaan hari ini ada 262 orang yang ikut,” tutur Teguh Harjokusumo.

Sama seperti tes sebelumnya, Teguh Harjokusumo mengungkapkan, peserta yang tidak lolos dalam seleksi tes kesamaptaan ini bisa langsung pulang ke daerahnya masing-masing. Berkas yang mereka kumpulkan sebelumnya, bisa dikembalikan lagi.

“Saya lihat mereka bersemangat hari ini. Saya ingatkan kepada mereka agar tetap berfokus pada motivasi mereka berangkat ke Jepang. Hari kedua ini, saya berikan semangat untuk mereka agar tetap percaya diri dalam pelaksanaan tes kesamaptaan. Esok hari, bagi yang lolos tes ini akan ikut tes ketahanan fisik di Stadion Krida Bakti,” ungkap Teguh Harjokusumo.

Kepala Disnakertrans Grobogan, Teguh Harjokusumo saat memberikan pengarahan kepada para peserta tes kesamaptaan.
Kepala Disnakertrans Grobogan, Teguh Harjokusumo saat memberikan pengarahan kepada para peserta tes kesamaptaan. /Hana Ratri.


Profesional dan Transparasi

Dari total awal 299 para peserta seleksi daerah pemagangan ke Jepang ini, 150 diantaranya adalah warga Kabupaten Grobogan. Mereka turut mengikuti seleksi kesamaptaan ini bersama ratusan peserta seleksi dari daerah lain di Jawa Tengah.

Teguh Harjokusumo mengatakan, tidak ada keistimewaan terhadap semua peserta yang ikut dalam seleksi ini. Semuanya diperlakukan sama, yakni mengikuti aturan yang ditetapkan selama pelaksanaan seleksi ini.

Dua hari pelaksanaan tes seleksi ini juga dinilai profesional dan transparan oleh Lembaga Pendidikan dan Keterampilan dari berbagai daerah. Salah satunya Hartanso, pemilik LPK Eikko Gakkou dari Kabupaten Pekalongan.

Menurut Hartanso, Disnakertrans Grobogan sebagai penyelenggara kegiatan seleksi daerah pemagangan ke Jepang ini dinilai sudah profesional dan transparan. Berbagai tahapan yang dilakukan hingga masuk ke tes kesamaptaan juga dinilai sangat ketat.

“Sebelumnya kami berterima kasih kepada Disnakertrans Grobogan yang mengadakan seleksi daerah pemagangan ke Jepang. Dimana, kami juga telah mengantarkan anak-anak kami dari LPK Eikko Gakkou untuk ikut tes. Berjalan lancar, semua dilakukan secara ketat, profesional dan transparan,” ujar Hartanso.

Antrian masuk calon peserta pemagangan ke Jepang ke dalam kelas tes kesamaptaan.
Antrian masuk calon peserta pemagangan ke Jepang ke dalam kelas tes kesamaptaan. /Hana Ratri.


Hartanso menambahkan, para siswa di LPK-nya tersebut rata-rata sudah menyiapkan diri untuk melakukan tes ini selama berbulan-bulan. Ada juga yang sudah bertahun-tahun mengikuti pendidikan, namun tidak berangkat lantaran terhalang pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu.

Baca Juga: El Nino Berdampak pada Kesehatan Manusia, Ini Penjelasan Kepala Dinkes untuk Warga Grobogan

“Dan kegiatan seleksi daerah ini patut kita apresiasi karena memberikan kesempatan dari berbagai daerah juga di Jawa Tengah untuk ikut. Termasuk kami dari LPK yang ada di Pekalongan, mengantarkan anak-anak kami untuk meraih cita-cita mereka berangkat ke Jepang,” ujar Hartanso.

Meskipun nantinya tidak semua peserta bisa lolos dalam kegiatan seleksi ini, Hartanso tetap memotivasi anak didiknya untuk tetap bersemangat, karena masih ada kesempatan.

“Selama umur belum 26 tahun, kesempatan untuk berangkat ke Jepang tetap masih ada. Yang penting, tetap mempersiapkan diri yang lebih baik,” ungkapnya.***

Editor: Agung Tri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x