Total Kasus PMK Jelang Idul Adha semakin meningkat, Begini Saran Pemkab Grobogan Untuk Masyarakat

- 9 Juli 2022, 08:15 WIB
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan, Riyanto, saat mengecek kondisi hewan ternak beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan, Riyanto, saat mengecek kondisi hewan ternak beberapa waktu lalu. /dok media purwodadi / RIka Rahmania.


Media Purwodadi – Kasus PMK atau Penyakit Mulut dan Kuku, pada hewan ternak di Grobogan tak kunjung surut. Terlebih jelang Idul Adha yang semakin dekat yakni jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022.

Berdasarkan data yang telah diupdate oleh Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Grobogan pada Jumat,  8 Juli 2022, pukul 16.00 WIB, menyebutkan bahwa kasus positif PMK di Grobogan nyaris mencapai 2000 kasus jelang Idul Adha.

Total kasus tepatnya pada angka 1989 kasus menjelang Idul Adha yang semakin dekat ini.

Dari total kasus tersebut mayoritas yakni hewan ternak yang terjangkit yakni sapi sebanyak 1948 ekor, kerbau 38 ekor, dan kambing 3 ekor.

Baca Juga: Jadwal Acara Televisi ANTV Sabtu, 9 Juli 2022 : Merah Putih Peristiwa, Ayat Ayat Adinda

Data tersebut juga menyebutkan, terdapat 52 kasus baru per hari ini. Sedangkan untuk ternak yang sembuh yakni dengan total angka 621 ekor dengan rincian 584 ekor sapi dan 37 kerbau. Sementara, sapi mati total yakni 45 ekor.

Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Grobogan juga menyebutkan bahwa banyak terdapat kasus dengan mayoritas kasus terpapar terdapat di wilayah timur.

Wilayah-wilayah tersebut antara lain yakni pada Kecamatan Gabus terdapat 557 kasus, Geyer 500 kasus, Wirosari 205 kasus, Toroh 125 kasus, Ngaringan 88 kasus, dan Brati 87 kasus.

Mengingat kasus PMK pada hewan ternak di Grobogan semakin tinggi, terlebih jelang Idul Adha, Pemkab Grobogan melalui Disnakkan Grobogan terus melakukan upaya untuk menekan kasus.

Pemkab Grobogan meminta masyarakat untuk melaporkan jika terdapat kasus baru. Selain itu, lalu lintas ternak juga dibatasi secara ketat dan vaksinasi juga akan digalakkan begitu mendapat alokasi.

Hal tersebut dilakukan demi menekan jumlah kasus PMK di wilayah Grobogan yang semakin tinggi.

Sementara, untuk mengantisipasi adanya ledakan kasus PMK seperti di Desa Jambangan, Kecamatan Geyer, Disnakkan Grobogan meminta agar pemilik ternak melaporkan kasus kepada pihak yang kompeten.

Baca Juga: Hidayah Jelang Idul Adha, Narapidana Lapas Kelas I Semarang Putuskan Jadi Mualaf

“Kenapa kok sampai pada mati (di Jambangan, red), karena dari awal salah penanganan. Ditangani oleh petugas yang tidak berkompeten. Saat ditangani dokter hewan puskesmas Geyer sudah terlambat, makanya mengalami kematian,” jelas Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan, Riyanto.

Idul Adha semakin dekat, namun kasus Penyakit Mulut dan Kuku masih terjadi di Kabupaten Grobogan. Data terakhir per 8 Juli 2022, kasus PMK di wilayah ini meningkat dengan jumlah mencapai 1.989 kasus.

Menjelang Idul Adha ini, Pemerintah Kabupaten Grobogan melalui Dinas Peternakan dan Perikanan meminta agar lalu lintas ternak dibatasi secara ketat dan upaya vaksinasi digalakkan untuk menekan jumlah kasus PMK di wilayah ini agar tidak semakin tinggi.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x