31 Sapi di Jambangan, Grobogan Mati Karena PMK. Ini Tindakan Disnakkan dan PMI Grobogan di Kandang Sapi

- 3 Juli 2022, 10:29 WIB
Disnakkan Grobogan dan warga Jambangan, Geyer, melakukan persiapan penyemprotan kandang setelah 31 sapi mati mendadak.Foto: Media Purwodadi
Disnakkan Grobogan dan warga Jambangan, Geyer, melakukan persiapan penyemprotan kandang setelah 31 sapi mati mendadak.Foto: Media Purwodadi /Disnakkan/


Media Purwodadi- Hewan ternak sapi di Desa Jambangan, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan banyak yang mati karena diduga terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK), Disnakkan lakukan penanganan khusus.

Dilokasi puluhan ternak di Grobogan diketahui mati setelah mengeluarkan gejala penyakit Mulut dan kuku, Disnakkan Grobogan melakukan penyemprotan eco enzym.

Penyemprotan eco enzym dilakukan Disnakkan, bersama PMI Grobogan dan peternak desa Jambangan, Kecamatan Geyer.

Baca Juga: Viral di Media Sosial, Petisi Soal Harga Menu Makanan di Aplikasi Daring, Berikut Pengaruh Bagi UMKM
Penyemprotan dilakukan di kandang ternak warga Jambangan, Geyer, dengan harapan jumlah sapi yang mati tidak bertambah.

Serangan penyakit mulut dan kuku sapi di Grobogan, salah satunya telah menewaskan 31 ternak sapi di Jabangan, Kecamatan Geyer.

Kepala Dinas Perternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan drh Riyanto, dihubungi Media Purwodadi, Minggu 3 Juli 2022 menjelaskan, banyaknya ternak sapi mati di Jambangan, Geyer masih dalam pemeriksaan intesnsif oleh Balai Besar Veteriner Wates Jogyakarta.

Baca Juga: Jelang Idul Adha, Sebanyak 31 Ternak Sapi di Grobogan Tewas Karena PMK, Ini Cara Penanggulangannya

Kematian ternak sapi, tambah Kepala Disnakkan Kabupaten Grobogan, kematian ternak di perbatasan Kabupaten Grobogan dengan Kabupaten Sragen terjadi beberapa waktu terakhir.

"Tindak lanjut kematian sapi terduga PMK di Desa Jambangan, Kecamatan Geyer yakni dengan penyemprotan eco enzym," ungkap drh Riyanto.

Penyemprotan eco enzym, tambah Kadinas Disnakkan, dilakukan tim dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Grobogan.

Selain penyemprotan eco enzym,  di lokasi kandang juga dilakukan desinfektan oleh petugas Disnakkan Grobogan.

"Petugas juga melakukan pengambilan spesimen untuk konfirmasi diagnosa PMK. Pengambilan spesimen dilakukan tim Balai Besar Veteriner Wates Jogyakarta," tambah kepala Disnakkan Grobogan.

Selain penanganan ternak terduga terserang penyakit mulut dan kaki sapi, Disnakkan Kabupaten Grobogan juga melakukan vaksinasi ternak di desa yang belum terinfeksi PMK.

Hasil capaian vaksinasi hingga Jumat 01 Juli 2022, mencapai 4.929 dosis. Vaksinasi, dilakukan di 10 desa di 10 kecamatan sekabupaten Grobogan.

Baca Juga: PMK Serang Grobogan. Diduga Penyakit Mulut dan Kuku, 31 Ternak Sapi di Jambangan, Geyer Mati Mendadak

"Vaksinasi di Desa Bendoharjo, Gabus 100 dosis. Desa Kropak, Wirosari 200 dosis. Desa Ngrandah, Toroh 68 dosis, Desa Simo 50 dosis, Desa Banjarsari, Kradenan 49 dosis," urainya.

Di Desa Ledokdawan, Kecamatan Geyer 102 dosis, sedang Desa Bringin 43 dosis dan Sambung Kecamatan Godong 43 dosis

"Untuk Desa Jambon 141 dosis, Desa Pulokulon, Kecamatan Pulokulon 518 dosis. Desa Genuksuran, Purwodadi 144 dosis, Desa Tanjungharjo, Ngaringan 159 dosis dan Ds Ngabenrejo, Grobogan : 106 dosis," ungkapnya.

Editor: Wahyu Prabowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah