Hidayah Jelang Idul Adha, Narapidana Lapas Kelas I Semarang Putuskan Jadi Mualaf

- 9 Juli 2022, 07:55 WIB
Prosesi pengcuapan syahadat oleh Yosia, salah satu narapidana di Lapas Kelas I Semarang yang telah mendapatkan hidayah menjelang Idul Adha 1443 Hijriyah.
Prosesi pengcuapan syahadat oleh Yosia, salah satu narapidana di Lapas Kelas I Semarang yang telah mendapatkan hidayah menjelang Idul Adha 1443 Hijriyah. /dok Lapas Kelas I Semarang


Media Purwodadi- Idul Adha pada tahun ini merupakan momentum yang lebih membahagiakan bagi warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Semarang yang memutuskan menjadi mualaf.

Napi bernama Yosia ini mengucapkan syahadat di jelang perayaan Idul Adha yang dipimpin Ustadz Thohir Khusnan di Masjid At-Taubah Lapas Semarang setelah melaksanakan ibadah sholat Jumat.

Saat mengucapkan syahadat dengan lancar, secara sah Yosia yang merupakan narapidana Lapas Kelas I Semarang ini menjadi mualaf jelang Idul Adha.

Baca Juga: Jadwal Acara Televisi RCTI Sabtu, 9 Juli 2022 : Junior MasterChef Indonesia,, Hati Sang Bidadari, Just For Lau

“Saya menjadi mualaf secara sukarela dan didasari hati nurani tanpa ada tekanan dari pihak lain. Jadi ini murni niat kami," ujar Yosia.

Di momen Idul Adha dipilih Yosia untuk mengucapkan kalimat syahadat, meski dirinya mengaku mendapatkan hidayah ini sudah sejak lama karena merasa sejuk dan nyaman dalam Islam.

“Saya sudah sedikit belajar agama ini dan cara ibadahnya. Karena teman-teman sesama warga binaan di kamar hunian rajin shalat berjamaah dan mengaji bersama sehingga membuat hati semakin sejuk,” ungkapnya. Jumat, 8 Juli 2022.

Pria berusia 27 tahun ini dibantu berwudhu dan selanjutnya mengucapkan syahadat meski dengan sedikit terbata-bata dengan disaksikan oleh petugas dan puluhan narapidana lainnya.

Yosia warga Pedurungan terjerat kasus Undang-Undang Kesehatan dan masih menunggu putusan dari Pengadilan Negeri Semarang.

Setelah pindah agama, Yosia juga mengubah namanya menjadi Muhammad Anton Saputra sesuai keputusan dan saran dari narapidana serta saksi yang hadir.

Sementara itu, Kalapas Semarang, Tri Saptono Sambudji mengaku terharu ketika mendengar kabar ada seorang narapidana ingin memeluk agama Islam.

Baca Juga: Jadwal Acara NET TV Sabtu, 9 Juli 2022 : Detective Conan, Biar Viral, Top Spot

"Kami hanya memfasilitasi berdasarkan informasi yang kami terima tentang kemauan seorang narapidana yang ingin menjadi mualaf. Dengan harapan mualafnya narapidana tersebut harus benar dari hati dan tidak dijadikan azas manfaat dan bukan suatu modus” harapnya.

Pihaknya berharap, setelah memeluk agama Islam dapat lebih mendalami Ilmu agama Islam, baik tentang tata cara sholat maupun tata cara membaca Al Quran serta mendalami Ilmu agama Islam di bidang lainnya.

Seorang narapidana Lapas Kelas I Semarang menjadi mualaf jelang Idul Adha. Proses perpindahan keyakinan Yosia, narapidana tersebut, dilakukan di Masjid At-Taubah, kompleks Lapas Kelas I Semarang.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah