Viral Video Juru Kunci Makam Diseret Oknum Preman di Grobogan, Ini Fakta yang Terjadi Sebenarnya

- 4 Juli 2022, 21:45 WIB
Potongan video tentang penyeretan juru kunci makam Ki Ageng Selo yang viral di berbagai media sosial.
Potongan video tentang penyeretan juru kunci makam Ki Ageng Selo yang viral di berbagai media sosial. /tangkapan layar YouTube Al Yahya Nusantara.

Media Purwodadi – Sebuah video viral memperlihatkan dua orang warga diseret keluar kompleks makam Ki Ageng Selo, di Desa Selo, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan.

Pada video viral ini, terekam adanya dua orang warga yang menggunakan beskap dan sarung diseret keluar oleh oknum yang menggunakan pakaian preman di lingkungan makam Ki Ageng Selo.

Video viral ini diunggah oleh akun YouTube Al Yahya Nusantara. Pada unggahannya terekam bahwa kejadian dua warga yang diseret di kompleks makam Ki Ageng Selo terjadi pada tanggal 30 Juni 2022.

Potongan video tersebut viral di Grobogan karena tersebar di berbagai grup media sosial.

Video berdurasi 3:18 ini memperlihatkan kali pertama seorang pria berpakaian beskap warna abu-abu dengan blangkon serta sarung warna biru diseret keluar oleh beberapa pria yang menggunakan pakaian preman.

Baca Juga: Pastikan Tidak Ada yang Bermain Narkoba, Ratusan Pegawai Kemenkumham Jawa Tengah Ikuti Tes Urine

Kemudian pada 17 detik pertama video tersebut, terlihat ada seorang dengan pakaian yang sama diangkat oleh beberapa orang yang juga menggunakan pakaian preman

Terlihat mereka yang diseret berusaha untuk melepaskan dirinya. Namun, usaha tersebut tidak bisa dilakukan lantaran para penyeret tetap mempertahankan keduanya agar tidak lolos.

Hingga akhirnya di menit ke 1.28, satu orang berhasil melepaskan diri dan lari ke arah pagar. Namun, para pria yang menyeretnya tadi berlari dan memasukkan ke dalam mobil.

Dalam video tersebut tertulis bahwa dua orang ini merupakan juru kunci makam Ki Ageng Selo yang diseret oleh oknum preman.

Adanya video tersebut, Kapolsek Tawangharjo AKP Abbas menjelaskan, pada video tersebut hanya ada satu orang juru kunci makam Ki Ageng Selo yang diseret oleh oknum preman tersebut.

Dalam keterangannya di hadapan awak media, AKP Abbas menerangkan bahwa permasalahan yang terjadi sebenarnya adalah konflik lama anatra kakak dan adik.

“Sudah hari Kamis, 30 Juni 2022 lalu. Masalahnya kotak amal, antara adik dan kakak sendiri. Mereka datang ke Polsek Tawangharjo. Mungkin karena pembagiannya kurang pas atau bagaimana,” ungkap Kapolsek AKP Abbas.

Kapolsek menerangkan, permasalahan tersebut telah usai setelah dibawa ke Polsek Tawangharjo. Penyelesaian masalah tersebut ditandai dengan penandatanganan surat perjanjian tidak akan mengulangi lagi.

“Mereka kita mediasi dan sudah berdamai. Ujung-ujungnya masalah karena duit,” tambah AKP Abbas.

Dari informasi yang dirangkum Media Purwodadi, Juru Kunci Makam Ki Ageng Selo, Rochim mengungkap bahwa orang yang diseret tersebut memang kakak dan adiknya.

Menurut Rochim, kejadian ini terjadi karena warga mengompori keduanya terkait ingin menguasai masjid dan makam Ki Ageng Selo, termasuk uang kotak amal.

“Buat buku tamu untuk masuk makam, uangnya tidak masuk kotak amal, tapi masuk kantong sendiri. Kemudian, dari Keraton Surakarta tahu, langsung prajurit yang berpakaian prenman ke sini, dua orang itu diseret dan dibawa ke Polsek,” ungkap Rochim.

Kedua orang yang diseret itu adalah kakak dan adik Rochim. Pertama adalah Rf, yang merupakan kakak Rochim yang kini bekerja di Jakarta.

Sementara, adiknya yakni Rz merupakan juru kunci makam Ki Ageng Selo bersama Rochim.

Dari penjelasannya, Rochim mengungkapkan orang yang menjadi juru kunci di makam Ki Ageng Selo memang harus sesuai dengan persetujuan Keraton Surakarta karena yang membangun kompleks makam dan masjid tersebut adalah pihak keraton.

Baca Juga: Haul Akbar Gus Miek ke-30: Gus Miek, Ulama Yang Suka Berdakwa di Tempat Hiburan Malam, Diskotik dan Lokalisasi

“Sudah ada keputusan dari Mahkahmah Agung dan Pengadilan Negeri Surakarta jika aset disini dimiliki Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta Hadiningrat,” tambah Rochim.

Rochim menjelaskan, pada September hingga Desember 2021 lalu, uang kotak amal sempat dikuasai oleh keduanya. Pihak Keraton Surakarta mengetahui dan langsung menegurnya. Masalah akhirnya selesai.

Namun, pada 30 Juni 2022 lalu tersebar video viral penyeretan dua orang oleh oknum berpakaian preman yang ternyata karena permasalahan yang pernah terjadi pada tahun lalu, yakni soal kotak amal.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya

Sumber: YouTube Al Yahya Nusantara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x