Grobogan Zona merah Penyakit Mulut dan Kuku, Ternak Positif PMK Tersebar Disnakkan Sebar Petugas ke Desa

- 29 Juni 2022, 10:50 WIB
Disnakkan Grobogan suntik vaksin sapi positif penyakit mulut dan kuku milik peternak.Foto: Media Purwodadi
Disnakkan Grobogan suntik vaksin sapi positif penyakit mulut dan kuku milik peternak.Foto: Media Purwodadi /Disnakkan Grobogan/

Media Purwodadi- Penyakit mulut dan kuku sapi (PMK) di Kabupaten Grobogan terus meningkat, Dinas Peternakan dan Perikanan sebar petugas ke pelosok desa.

Petugas Disnakkan Grobogan melakukan penanganan penyakit mulut dan kuku dengan melakukan vaksinasi serentak di sepuluh desa yang belum terjadi penularan penyakit mulut dan kuku sapi.

Jumlah dosis vaksin sapi yang diberikan bervariasi berdasar jumlah positif penyakit mulut dan kuku sapi di desa sasaran penyuntikan obat vaksin sapi di Grobogan. Setiap desa rata-rata medapatkan 250 dosis obat vaksin sapi.

Baca Juga: Link dan Cara Mudah Daftar Beli Pertalite dan Solar Subsidi, Mulai Berlaku 1 Juli 2022 di 11 Kota

Hingga Rabu 28 Juni 2022 jumlah kasus positif penyakit mulut dan kuku sapi pada hewan telah menginveksi 1549 hewan milik peternak di Grobogan.

Vaksin sapi diberikan secara serempak dengan mendatangi desa dilakukan lantaran Disnakkan Kabupaten robogan tidak melakukan isolasi terpusat seperti pada penanganan Covid-19 yang dilakukan tim Covid.

Tanpa dilakukanya program isolasi terpusat untuk ternak positif Penyakit mulut dan kuku sapi, maka posisi ternak tersebar di kandang sehingga vaksinasi sapi dilakukan dengan mendatangi kandang milik peternak Grobogan.

Baca Juga: Penampungan Air Proyek LRT Jabodetabek Jebol Lukai Lima Orang , Polisi Masih Selidiki Penyebabnya

Tahap satu alokasi obat vaksin sapi untuk Kabupaten Grobogan ada 5000 dosis obat vaksin sapi yang akan disuntikan di 20 desa yang tersebar di 10 kecamatan.

"Satu desa dirata-rata dapat 250 dosis vaksin. Penyuntikan satu desa rata rata dilakukan tiga hari. Kemarin capaian 974 dosis dilanjutkan hari ini dan besok di 10 desa," ungkap Kadinas Disnakkan drh Riyanto, dihubungi Rabu 29 Juni 2022. 

Dari data Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan), ternak di Kabupaten Grobogan yang terinveksi penyakit Penyakit mulut dan kuku sapi mencapai 1119 hewan.

Bahkan, delapan hewan milik peternak Grobogan yang terserang penyakit PMK tidak bisa diselamatkan. Dua ternak positif Penyakit mulut dan kuku sapi terpaksa dipotong pemilik untuk menurani kerugian.

Kepala Disnakkan Kabupaten Grobogan drh Riyanto, dihubungi Mediapurwodadi.com menjelaskan, jumlah kasus postif PMK di Grobogan masih meningkat.

Tercatat, Rabu 28 Juni 2022, ada penambahan kasus positif PMK 57 ternak. Sejumlah kasus baru PMK di Grobogan tambah Riyanto, semua menyerang ternak sapi.

“Ada penambahan kasus baru 57 ternak sapi di Grobogan,” ungkap drh Riyanto, yang dikirim dalam bentuk grafis.

Dominasi daerah terjangkit positf PMK dengan angka tinggi berada di wilayah timur Kabupaten Grobogan sebagai penyangga ternak.

Sebanyak 382 ternak di Kecamatan Gabus yang berbatasan dengan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, tercatat positif PMK. Jumlah itu, bertambah 15 ternak dibandingkan hari sebelumnya.

Penambahan, tercatat menyerang ternak milik warga Kradenan. Disnakkan Kabupaten Grobogan mencatatkan kecamatan yang berhimpitan dengan Gabus, dari 51 terjadi pemambahan tiga kasus positif PMK.

Baca Juga: Penyakit Mulut dan Kaki di Groboan Merajarela, Jelang Idhul Adha Tetapkan Status Darurat Bencana PMK

Di Penawanan dan Toroh,  juga terjadi peningkatan kasus positif PMK. Sedang penambahan positif PMK tertinggi terjadi di Geyer. Dalam sehari 33 ternak sapi milik peternak di Geyer dinyatakan positif PMK sehingga menjadi 462 ternak.

“Penambahan semua ternak sapi,” tambahnya.

“Jumlah total kasus 1549, kasus aktif 1119, ternak yang sembuh 422,” tambahnya.

Dengan banyaknya kasus positif PMK, Disnakkan Kabupaten Grobogan gencar melakukan vaksinasi ternak. Vaksinasi dilakukan serentak di sejumlah wilayah di Kabupaten Grobogan.

“Kita melakukan 974 vaksinasi ternak. Petugas kita sebar ke sejumlah wilayah untuk melakukan vaksinasi ternak secara serentak,” tambah drh Riyanto.

Baca Juga: Kecewa Sang Istri Selingkuh, Seorang Pria di Grobogan Nekat Lakukan Pembakaran Mobil

Pelaksanaan vaksinasi dilakukan di desa yang belum terjadi penularan penyakit mulut dan kuku sapi, Selasa 28 Juni 2022 dilakukan di desa Bajarejo, Gabus, Geyer, Warukarananyar, Banjarsari, Simo dan Tanjungharjo masing masing 100 dosis.

“Di Dapurno 81 dosis, Tuko 98 dosis, Tambirejo 82 dosis dan etasrejo 113 dosis vaksin ternak,” tambahnya.

"Untuk desa yang sudah terjadi penularan penyakit mulut dan kuku dilakukan pemberian vitamin dan penanganan sekunder," tambah drh Riyanto.

Vaksinasi, tambah Kadinas Disnakkan, dilakukan untuk memberi kekebalan hewan ternak dengan harapan bisa sembuh dari penyakit mulut dan kuku pada hewan. Selain vaksinasi, pihaknya juga melakukan karantina hewan sehingga bisa meminimalisir penyebaran virus.***

Editor: Wahyu Prabowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah