Di Grobogan, Seleksi Perangkat Desa Gandeng 7 PT, 23 Pelamar Tak Ikut Tes

8 Juni 2021, 08:00 WIB
Bupati Grobogan Sri Sumarni saat meninjau lokasi pelaksanaan tes perangkat desa di Stikes An Nur Purwodadi. /twitter @sumarnigrobogan/

Media Grobogan - Di Kabupaten Grobogan, secara serentak, para pelamar perangkat desa melakukan tes seleksi pada Senin 7 Juni 2021. Pelaksanaan tes seleksi perangkat desa ini menggandeng 7 Perguruan Tinggi (PT).

Dari 970 lowongan perangkat desa di Kabupaten Grobogan, total 3.556 pelamar. Namun, pada hari pelaksanaan tes, hanya 3.533 yang ikut.

Sisanya sebanyak 23 orang tidak mengikuti tes seleksi yang diadakan secara serentak di beberapa tempat di Kabupaten Grobogan.

Salah satunya yaitu di STIKES AN Nur Purwodadi. Di tempat tersebut, ratusan pelamar mengikuti jalannya tes seleksi perangkat desa.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Grobogan, Sanyoto menjelaskan, total 970 lowongan perangkat desa yang tersedia mulai dari kasi, kaur, kadus dan sekdes.

Baca Juga: 187 Knalpot Brong Digilas Tandem Roler, Bagaimana Ceritanya

Kekosongan perangkat desa tersebar di 229 desa yang ada di 19 kecamatan se Kabupaten Grobogan. Untuk kepala dusun (Kadus) ada 307 formasi. Sementara kepala seksi (Kasi) ada 321 formasi.

Formasi kepala urusan (Kaur) ada 339, sisanya sekdes hanya ada tiga lowongan.

“Jadi total ada 970 lowongan perangkat desa, mulai dari kasi, kaur, kadus, dan sekdes. Jumlah pelamar semula 3.556, namun saat tes ada 23 peserta yang tidak hadir,” jelas Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Kabupaten Grobogan, Sanyoto di saat meninjau pelaksanaan tes perangkat desa di An Nur Purwodadi, Senin 7 Juni 2021.

Pada pelaksanaan tes ini, seluruhnya diserahkan kepada pihak desa. Alurnya, pihak desa membentuk panitia dan menggandeng perguruan tinggi dalam pelaksanaan tes.

Ada tujuh perguruan tinggi yang terlibat dalam tes pengisian perangkat desa. Yaitu Polines Semarang, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), UKSW, UIN Walisongo Semarang, Undip Semarang, IAIN Kudus, dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

"Pelaksanaannya ada di desa setempat, di hotel, di sekolahan, di Kudus dan Solo. Model tesnya ada berbentuk Computer Assisted Test (CAT) dan manual. Hasilnya dapat diketahui hari itu juga. Kemudian, jika ada nilai yang sama dalam satu formasi, maka akan dilakukan tes ulang sesuai aturan yang berlaku," ujar Sanyoto.

Baca Juga: Tak Punya Rekening BRI Tapi Ingin Dapat Bantuan UMKM?, Begini Caranya

Hasil tes dari panitia pengisian perangkat desa langsung diserahkan ke pihak desa. Kemudian, diserahkan ke kecamatan setempat.

Nilai tertinggi dari sisi pemberkasan yang benar, nantinya menjadi yang dipilih. Selanjutnya Kepala Desa akan menerbitkan SK dan pelantikan dilakukan kurun waktu 30 hari setelah terbitnya SK.

Secara Transparan

Sementara itu, Bupati Grobogan Sri Sumarni mengatakan proses pelaksanaan seleksi perangkat desa ini dilakukan sesuai dengan transparan. Hal tersebut dilihat dari hasil seleksi yang bisa dilihat secara langsung oleh para peserta.

Baca Juga: Instruksi Khusus Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo Pada 8 Kabupaten/Kota Yang Masuk Zona Merah Covid-19

“Untuk prosesnya nanti diserahkan sepenuhnya ke pemerintah desa dengan menggandeng perguruan tinggi. Semua dilaksanakan secara transparan, karena peserta bisa melihat langsung hasil tes hari ini juga,” kata Sri Sumarni, saat melakukan tinjauan ke SMPN 3 Purwodadi, Hotel Kyriad Grand Master dan STIKES An Nur Purwodadi.

Didampingi Asisten I Teguh Harjo Kusumo, Bupati mengecek pelaksanaan tes seleksi tersebut.

Reaktif

Di Kecamatan Ngaringan, salah satu peserta terpaksa mengikuti tes sendiri di sebuah ruangan di Balai Desa Ngaringan dengan pengawasan panitia dan Satgas Covid-19 Ngaringan.

Peserta terpaksa memisahkan diri dari sesama pelamar lainnya yang menjalani tes di Stikes AN Nur Purwodadi, lantaran sebelum ujian, dirinya dinyatakan reaktif pada saat rapid tes. Hal itu diungkapkan Camat Ngaringan Widodo Joko N.

“Yang menyelenggarakan tes pengisian perangkat ada 11 Desa di Kecamatan Ngaringan. Peserta 219 orang untuk mengisi 57 lowongan,” jelas Widodo.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya

Tags

Terkini

Terpopuler