Instruksi Khusus Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo Pada 8 Kabupaten/Kota Yang Masuk Zona Merah Covid-19

- 7 Juni 2021, 21:12 WIB
Kasus positif Covid-19 meningkat, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berikan instruksi khusus kepada delapan bupati di Jawa Tengah
Kasus positif Covid-19 meningkat, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berikan instruksi khusus kepada delapan bupati di Jawa Tengah /Dok. Humas Pemprov Jawa Tengah/


Media Purwodadi – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pimpin Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19 secara daring di ruang rapat Pemprov Jawa Tengah, Senin, 7 Juni 2021.

Dalam rapat yang diikuti oleh tenaga ahli serta seluruh Bupati/Wali Kota se Jawa Tengah itu, Ganjar Pranowo memberikan instruksi khusus kepada delapan Bupati di Jawa Tengah.

Instruksi Ganjar Pranowo itu menyusul adanya peningkatan kasus positif Covid-19 yang terjadi di delapan daerah di Jawa Tengah.

"Seperti yang sudah diprediksikan, dua minggu pasca liburan terjadi kenaikan. Awalnya hanya tiga Kabupaten/Kota yang masuk zona merah, yakni Kudus, Brebes dan Sragen. Namun saat ini, ada delapan yang masuk zona merah, yakni Kudus, Demak, Grobogan, Pati, Jepara, Sragen, Kabupaten Tegal dan Brebes," kata Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Ganjar Kirim 120 Tenaga Medis, Tangani Covid-19 di Kabupaten Kudus

Khusus untuk delapan daerah zona merah itu, Ganjar Pranowo memerintahkan semuanya menambah kapasitas tempat tidur, baik ICU maupun isolasi.

Tempat isolasi terpusat harus segera disiapkan, bisa di hotel, wisma bahkan kalau perlu bisa menggunakan gedung sekolah.

"Kalau tidak bisa, segera koordinasi dengan kami, karena kami memiliki sejumlah tempat isolasi terpusat yang siap. Tak hanya di Kabupaten/Kota, saya minta Kades/Lurah kembali aktifkan Jogo Tonggo. Siapkan juga tempat isolasi-isolasi terpusat di desa untuk menangani ini," ucap Ganjar Pranowo.

Ganjar juga meminta operasi yustisi ditingkatkan di delapan daerah itu. Tempat-tempat keramaian harus diperketat bahkan jika diperlukan harus ditutup.

"Tempat wisata, mall, pasar, restoran semuanya diperketat. Kalau tidak bisa diatur, tutup," tegas Ganjar.

Baca Juga: Bersepeda dan Kenakan Jersey Gowes Bergambar Bung Karno, Ini Yang Dilakukan Ganjar Pranowo di Demak

Ganjar juga meminta delapan daerah zona merah itu untuk menggenjot vaksinasi.

Kementerian Kesehatan telah siap menambah stok vaksin di delapan daerah zona merah itu untuk menanggulangi potensi penyebaran Covid-19.

Untuk Kudus, Menkes sudah mengirimkan 50.000 dosis vaksin, sementara untuk tujuh Kabupaten/Kota zona merah lainnya, segera dikirimkan 25.000 dosis vaksin.

"Saya minta vaksinasi digenjot, karena menurut data, dari 8 Kabupaten/Kota yang sekarang masuk zona merah itu, hanya Demak yang vaksinasinya cukup tinggi. Tujuh lainnya masih rendah. Maka saya minta dipercepat, cari lansia sebagai prioritas vaksinasi," imbuh Gubernur Jawa Tengah.

Tak hanya delapan daerah zona merah itu, Ganjar juga meminta semua daerah di Jawa Tengah selalu siap dan siaga.

Baca Juga: Luar Biasa, Kebijakan Penyekatan Mudik Tiga Wilayah Bantu Kurangi Penyebaran Covid-19

Pasalnya dari gambar penyebaran, ternyata bentuknya bergerombol di daerah yang berdekatan.

"Kalau dilihat gambarnya, ini bergerombol. Brebes sudah merembet ke Kabupaten Tegal, sementara Kudus merembet ke Jepara, Sragen, Pati, Grobogan, Demak. Jadi daerah sekitarnya harus siap-siap. Rembang, Blora harus siap, Kota Semarang, Boyolali harus siap termasuk Solo, Karanganyar dan lainnya," tegasnya.

Semuanya diminta melakukan penambahan tempat tidur baik ICU maupun isolasi di rumah sakit.

Tempat isolasi terpusat juga harus disiapkan termasuk menggenjot program vaksinasi.

"Untuk Bed Occupancy Rate di Jawa Tengah memang perlu penambahan, total BOR Jateng untuk ICU mencapai 51,87 persen dan isolasi 58,35 persen. Rinciannya, 597 ICU terpakai dan masih tersedia 554, sementara 4541 tempat tidur isolasi rumah sakit terpakai dan 3212 masih tersedia," pungkasnya.

Baca Juga: Kapolda Jawa Tengah Perintahkan Operasi Yustisi Diigalakkan di Kabupaten Kudus, Ini Alasannya!

Sejumlah Bupati/Wali Kota yang mengikuti rapat menegaskan siap menambah tempat BOR rumah sakit di daerahnya masing-masing.

Mereka juga siap membuat tempat isolasi terpusat dan mengaktifkan Jogo Tonggo.

"Saat ini BOR kami 324, sudah saya mintakan seluruh direktur rumah sakit menambah jadi 370, karena kami tidak hanya melayani warga Pati, melainkan juga dari Kudus, Rembang dan Grobogan. Untuk tempat isolasi, kami juga siapkan," kata Bupati Pati, Haryanto.

Ada pula Bupati yang meminta bantuan Pemprov Jawa Tengah terkait tempat isolasi terpusat. Seperti Bupati Kudus yang mengirimkan pasien Covid-19 ke Donohudan.

Begitu juga Bupati Demak yang meminta bantuan tempat isolasi milik Provinsi di Semarang.

"Untuk isolasi terpusat kami terbatas, sehingga kami minta bantuan Pemprov Jawa Tengah, termasuk RSUD milik Pemprov," kata Bupati Demak, Estianah.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menerangkan, kasus aktif Covid-19 di Jawa Tengah saat ini mencapai 10.297.

Dari total itu, sebanyak 5420 pasien dirawat dan 4877 pasien diisolasi.

"Kasus aktif tertinggi terjadi di Kudus, Demak, Kabupaten Tegal, Kota Semarang dan Banyumas. Sementara kasus baru tertinggi adalah Kudus, Demak, Kota Semarang, Kabupaten Tegal dan Brebes," Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.***

Editor: Agung Tri Wibowo

Sumber: Humas Pemprov Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x