Baca Juga: Dituding Punya Simbol Illuminati, Jaja ‘Apaan Tuh’ Miharja Bilang Itu Hoax
"Maka kita akan pandu, biar teman-teman Kudus nyaman semuanya. Kalau sulit bisa langsung komunikasi dengan kami, bantuan apa yang dibutuhkan. Kami siap bantu, kemenkes dan BNPB juga siap bantu," ucapnya.
Pola Gotong Royong
Gotong royong juga harus diperlukan sembari menunggu assesment. Beberapa daerah di Kudus juga diminta untuk membantu penanganan.
"Dan pola gotong royong ini diapresiasi pak Menkes, karena semua daerah penyokong Kudus mau mendukung dan membantu. Misalnya Semarang saya senang, karena BOR-nya tidak tinggi dan ikhlas menerima pasien dari Kudus. Ini yang akan kita dorong terus," ujar suami dari Siti Atiqoh ini.
Beberapa daerah juga tengah siaga dengan mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan terjadi lonjakan. RS harus benar-benar disiapkan agar tidak kesulitan ketika terjadi peningkatan.
Baca Juga: Karena Tak Pakai Masker, Pengendara Motor Dihukum Sebutkan 5 Sila Pancasila
"Saya minta tambahannya di Tegal, Sragen, dan beberapa daerah lain. Selain itu, testing, tracing harus terus ditingkatkan. Tidak boleh kendor karena ini bisa dijadikan acuan penanganan, termasuk antisipasi potensi varian baru," tambah Ganjar.
Cukup Mengkhawatirkan
Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengatakan, kondisi BOR RS di Kudus memang cukup mengkhawatirkan.
Penambahan tempat tidur, baik di ICU maupun isolasi juga mendesak untuk dilakukan.