Media Purwodadi - Presiden RI Joko Widodo mengatakan pelantikan Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Budi Arie Setiadi bersama Wamen Menkominfo Nezar Patria agar pekerjaan semakin lebih cepat.
Hal itu terkait banyaknya persoalan yang harus segera diselesaikan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Dilansir dari laman resmi Sekretaris Kabinet, salah satu persoalan yakni tentang keamanan data.
Baca Juga: Persebaya Surabaya Takluk di Kandang PSIS Semarang, Aji Santoso Sebut Timnya Kalah Soal Mentalitas
Dalam keterangan pers, Presiden Joko Widodo mengatakan, pihaknya menyampaikan akan menyelesaikan persoalan ini setelah disiapkan bertahun-tahun.
Harapan Presiden Jokowi dengan hadirnya Budi Arie Setiadi dan Nezar Patria bisa menyelesaikan persoalan tersebut dalam kurun waktu satu tahun.
"Iya, yang saya sampaikan, semuanya bisa dikejar, dipercepat semuanya, sehingga sudah ada wamen pun kita tambah satgas karena itu," kata Jokowi, seperti dilansir dari laman resmi Sekretaris Kabinet.
"Karena setelah saya detailkan persoalan-persoalan yang ada di dalam, bukan persoalan yang mudah, e commerce yang sekarang ini kecepatan perubahannya sangat cepat banget," tambahnya
Saat ditanya terkait fenomena e commerce yang disatukan dengan medsos, Presiden Jokowi mengatakan, itu akan menjadi tugas yang harus diselesaikan Menkominfo dan Wamenkominfo yang baru.
"Nanti itu tugasnya menteri yang baru. Nanti akan saya perintahkan apa, apa, apa, apa, apa akan lebih detail. Nanti tanyakan ke Pak Menteri kalau sudah," katanya.
Bisa Reshuffle Lagi
Pelantikan Menkominfo Budi Arie Setiadi dan Nezar Patria sebagai Wamenkominfo juga empat wakil menteri lainnya merupakan reshuffle yang ke 4 dalam Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.
Sementara salah satu Wamen yang dilantik adalah Wamen Agama (Wamenag), Saiful Rahmat.
Presiden mengatakan Saiful Rohmat dilantik menjadi Wamenag merupakan permintaan partai.
"Oh, itu ada permintaan dari partai," katanya.
Meski demikian, Presiden Jokowi mengungkapkan bisa saja ada reshuffle lagi paska pelantikan Menkominfo dan lima Wamen di Istana Negara, Senin 17 Juli 2023.
"Ya bisa saja, itu 'kan hak prerogatif presiden," ungkap Jokowi.***