Gempa Swarm, Jenis Gempa yang Terjadi di Wilayah Salatiga, Ambarawa dan Sekitarnya

- 24 Oktober 2021, 11:55 WIB
Ilustrasi gempa yang terjadi di Salatiga, Ambarawa dan Banyubiru.
Ilustrasi gempa yang terjadi di Salatiga, Ambarawa dan Banyubiru. /Tumisu / PIXABAY

Media Purwodadi – Secara beruntun gempa yang terjadi di wilayah Salatiga dan Ambarawa yang terjadi pada Sabtu 23 September 2021, masih terjadi di hari Minggu 24 Oktober 2021.

Dari penelusuran Media Purwodadi, Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono melalui postingannya lewat akun Instagram @daryonobmkg, sejak pukul 05.57 WIB, sudah terjadi 4 kali rentetan gempa dirasakan mengguncang wilayah Banyubiru dan Ambarawa.

Menurut Daryono, rentetan gempa dengan magnitudo 3,4, 2,3, 2,3 dan 2,2 tersebut merupakan karakter gempa swarm.

Baca Juga: Cuaca Ekstrim, Masyarakat Diminta Waspada Terhadap Peningkatan Curah Hujan di Akhir Tahun Dampak La Nina

“Sejak pukul 05.57 WIB, 4 rentetan gempa dirasakan mengguncang Banyubiru dan Ambarawa dengan magnitudo 3,4, 2,3, 2,3, dan 2,2. Inilah karakter gempa swarm,” jelas Daryono.

Daryono menjelaskan, swarm adalah serangkaian aktivitas gempa dengan magnitudo relatif kecil dengan frekuensi kejadiannya sangat tinggi dan berlangsung dalam waktu yang realtif lama di wilayah yang sangat lokal.

Gempa swarm pada umumnya terjadi karena aktivitas kegunungapian. Gempa swarm yang dihasilkan karena aktivitas tektinik murni hanya sedikit.

“Fenomena gempa swarm sudah terjadi beberapa kali di Indonesia seperti di Klangon Kabupaten Madiun pada Juni 2015, Halmahera Barat pada Desember 2015, dan Mamasa Sulawesi Barat pada November 2018,” jelas Daryono melalui siaran pers pada Sabtu 23 Oktober 2021.

Baca Juga: Gempa Tektonik Magnitudo 3,0 Terjadi di Wilayah Salatiga dan Sekitarnya Pada Dini Hari

Sementara itu Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara, Setyoajie Prayoedhie dalam siaran pers mengatakan gempa yang terjadi di wilayah Salatiga Ambarawa ini diakibatkan adanya aktivitas Gunung Merapi dan Merbabu.

“Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan gempa dangkal akibat aktivitas sesar Merapi dan Merbabu,” jelas Setyoajie Prayoedhie lewat akun Instagram @stageof.banjarnegara.

Hingga pukul 09.51 WIB, rentetan gempa kembali terjadi dengan Magnitudo 2,6 SR yang berpusat di barat laut Kota Salatiga dengan kedalaman 11 kilometer.

Baca Juga: Sebanyak 8 Unit Rumah Roboh, 116 Rumah Rusak Ringan & 1 Sekolah Roboh Akibat Puting Beliung di Grobogan

Sebelumnya pada hari Sabtu 23 Oktober 2021 sekitar pukul 17.15 WIB, terjadi gempa ke 22 kali dengan Magnitudo 3,5.

Rentetan gempa yang terjadi di Salatiga, Ambarawa dan Banyubiru terjadi karena gempa swarm. Hal yang terpenting yang wajib diketahui masyarakat adanya gempa swarm ini adalah struktur bangunan rumah yang kuat dan kesiapsiagaan masyarakat sekitarnya.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x