Gempa Tektonik Magnitudo 3,0 Terjadi di Wilayah Salatiga dan Sekitarnya Pada Dini Hari

- 23 Oktober 2021, 08:08 WIB
BMKG memberikan informasi adanya gempa tektonik M 3,0 di wilayah Kota Salatiga.
BMKG memberikan informasi adanya gempa tektonik M 3,0 di wilayah Kota Salatiga. /tangkapan layar Instagram @infoBMKG


Media Purwodadi – Gempa tektonik terjadi di wilayah Kota Salatiga pada pukul 00.32 WIB, Sabtu 23 Oktober 2021.

Gempa berkekuatan magnitudo 3,0 ini berpusat di darat pada jarak 13 Km arah barat laut Kota Salatiga pada kedalaman 6 kilometer.

Dari laman resmi BMKG, gempa tektonik ini terjadi satu kali susulan tepatnya pada pukul 00.42 WIB dengan magnitude 2,9 dan kedalaman 11 kilometer sekitar 7 kilometer barat Kota Salatiga.

Baca Juga: Gus Yasin Jawa Pemrov Jawa Tengah Bangun 28 Rumah Tahan Gempa Untuk Pengrajin Gula di Cilacap. Seperti Puzzle

Adanya gempa tektonik ini, pihak BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Pihak BMKG  juga menjelaskan gempa yang mengguncang Salatiga, Banyubiru, Bawen, dan Ambarawa ini dipicu adanya sesar aktif.

Gempa berskala magnitudo 3,0 ini diikuti dengan 4 kali rentetan gempa susulan yang terjadi pada pukul 00.42 WIB berpusat di kedalaman 11 Km atau 7 kilometer barat Salatiga, pukul 01.25 WIB berada di kedalaman 5 Km atau 12 Km barat laut Salatiga dengan kekuatan M 2,9.

Baca Juga: Gempa Malam 1 Suro. 4,8 Skala Richter Terjadi di Cilacap, Terasa Hingga Pacitan

Kemudian pada pukul 02.35 WIB, berkekuatan M 2,5 kedalaman 13 Km atau 12 kilometer barat laut Salatiga dan juga pukul 05.29 WIB dengan magnitudo 2,6.

Tiga gempa susulan berpusat di kompleks Gunung Telomoyo yang terletak di antara Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang.

Gunung Telomoyo sendiri merupakan gunung yang memiliki ketinggian 1.894 mdpl dan mewrupakan gunung api yang berbentuk strato tetapi belum pernah tercatat meletus.

Gempa yang terjadi di wilayah Salatiga ini rupanya pernah terjadi ratusan tahun silam. Dimulai pada 24 September 1849, gempa terjadi di wilayah Semarang, Salatiga dan Ambarawa.

Kemudian, pada 17 Juli 1865 terjadi gempa di wilayah Banyubiru, Ambarawa dan Ungaran yang menyebabkan rumah tembok retak.

Baca Juga: Breaking News. Gempa 4,8 Skala Richter Terasa di Cilacap

Di tahun yang sama, tepatnya di tanggal 22 Oktober juga terjadi di wilayah Semarang, Ungaran dan Ambarawa. Pada keesokan harinya, guncangan gempa terjadi diikuti suara gemuruh.

Gempa Ungaran dan Ambarawa juga pernah terjadi di 22 April 1866 dan menyebabkan kerusakan pada bangunan tembok rumah warga.

Pada 10 Oktober 1872, gempa yang sama terjadi dan membuat kerusakan bangunan rmah tembok

Gempa terakhir terjadi pada 17 Februari 2014 dengan kekuatan magnitudo 2,7 pada 17 Februari 2014 dimana gempa merusak beberapa rumah diikuti suara dentuman keras. Gempa ini terjadi di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya

Sumber: Instagram @infobmkg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x