Cuaca Ekstrim, Masyarakat Diminta Waspada Terhadap Peningkatan Curah Hujan di Akhir Tahun Dampak La Nina

- 24 Oktober 2021, 09:55 WIB
Penjelasan tentang La Nina dari BMKG untuk masyarakat.
Penjelasan tentang La Nina dari BMKG untuk masyarakat. /tangkapan layar twitter @InfoHumasBMKG

Media Purwodadi – Masyarakat yang tinggal di wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Sulawesi Selatan diimbau untuk berhati hati terhadap cuaca ekstrim.

Cuaca ekstrim ini dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi. Selain itu, masyarakat juga diminta bersiap akan datangnya La-Nina yang diprediksi akan hadir pada akhir tahun hingga 2 bulan ke depan.

Informasi tersebut disampaikan oleh Humas BMKG melalui twitter @InfoHumasBMKG pada Jumat 22 Oktober 2021 lalu.

Baca Juga: Sebanyak 8 Unit Rumah Roboh, 116 Rumah Rusak Ringan & 1 Sekolah Roboh Akibat Puting Beliung di Grobogan

Di bulan Oktober ini, cuaca ekstrem di peralihan musim terjadi di Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi Selatan.

Keempat wilayah ini sedang mengalami periode transisi atau peralihan musim dari kemarau ke musim hujan.

Pada periode peralihan musim ini, perlu waspada adanya fenomena cuaca ekstrim yang sering muncul seperti banjur, banjir bandang, longsor, angin kencang, badai tropis atau puting beliung.

Pihak BMKG juga menjelaskan meski periodenya singkat, namun sering memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.

Masyarakat diminta untuk menunjukkan kewaspadaannya dalam menghadapi musim hujan ini.

Selain mempersiapkan diri pada daerah yang berpotensi banjir dan longsor, masyarakat juga diminta lebih waspada adanya periode puncak musim hujan yang diprediksi akan dominan terjadi pada Januari dan Februari 2022.

Baca Juga: Angin Puting Beliung Landa Grobogan, Satu Unit Mobil dan Warung Rusak Tertimpa Pohon Waru

Tidak hanya itu, BMKG juga menjelaskan berdasarkan data suhu permukaan laut di Samudera Pasifik, saat ini nilai anomali telah melewati ambang batas La Nina.

Kondisi ini terus berkembang dan masyarakat perlu menyiapkan diri dengan kehadiran La Nina di akhir tahun, tepatnya mulai pada November 2021 hingga Februari 2022 dengan intensitas lemah – sedang.

“Adanya potensi peningkatan curah hujan yang tinggi, yang bisa memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, longsor, angin kencang dan badai tropis atau puting beliung,” kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati melalui gambar yang diunggah Twitter @InfoHumasBMKG.

Baca Juga: Gempa Tektonik Magnitudo 3,0 Terjadi di Wilayah Salatiga dan Sekitarnya Pada Dini Hari

Masyarakat Indonesia, khususnya yangberdomisili di wilayah seperti Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi Selatan bersiap adanya curah hujan meningkat di akhir tahun sebagai dampak dari La Nina.

Menurut hasil kajian BMKG, curah hujan meningkat di bulan November – Desember 2021 hingga Januari – Februari 2022.

Curah hujan tinggi ini akan terjadi di wilayah Sumatera bagian Selatan, Jawa Bali hingga NTT, Kalimantan bagian Selatan dan juga Sulawesi bagian Selatan.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya

Sumber: Twitter @InfoHumasBMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x