Batik Specta Nusantara Walikota Semarang Hendrar Prihadi Cerita Kampung Batik. Dulu Terbakar, Kini Cantik

- 4 Oktober 2022, 16:35 WIB

 

Teropong Jateng, Semarang -Walikota Semarang, Hendrar Prihadi kenang perkembangan batik di Kota Semarang di peringatan hari batik.

Walikota Semarang sebutkan perkembangan batik di Kota Semarang identik dengan keberadaan kampung batik.

Sejarah batik di Kota Semarang, disebutkan Walikota Semarang, juga diwarnai dari kampung batik yang ada disudut utara kota Semarang.

Baca Juga: Hendi Soroti Tingginya Tingkat Stress dan Penyebab Kematian Anak Muda Kota Semarang Saat ini

Disebutkan Walikota Semarang, juga terus perkokoh posisi batik sebagai salah satu identitas Indonesia.

Terkait batik, Walikota Semarang, Hendrar Prihadi terus berupaya meningkatkan belanja produk Indonesia melalui berbagai cara.

Salah satu langkah yang dilakukan, Walikota Semarang, Hendrar Prihadi meresmikan pusat pelayanan 'Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri' atau P3DN.

Bahkan, kini Walikota Semarang, Hendrar Prihadi mencoba mendongkrak pembelian batik yang merupakan warisan budaya Indonesia dengan terobosan lain. 

Baca Juga: Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Keberadaan Pengawasan Sertifikasi Halal di Industri Daging. Ini Tujuannya

Seperti ditegaskan Walikota Semarang, Hendrar Prihadi dalam pembukaan kegiatan Batik Specta Nusantara yang berlangsung mulai tanggal 1 hingga 7 Oktober 2022 di Kawasan Kota Lama Semarang.

Hendi, biasa akrab disapa Walikota Semarang, Hendrar Prihadi mengungkapkan, alasan mengangkat batik dalam semangat meningkatkan belanja produk Indonesia adalah karena batik dipastikan asli buatan Indonesia. 

Sehingga menurut Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, mengangkat batik tak hanya sekedar menjaga kelestarian budaya, tapi juga mengangkat perekonomian Indonesia.

Baca Juga: Kode Redeem Top War Battle Game Selasa, 4 Oktober 2022 : Bagikan Keseruan Kamu, Jangan Lupa Klaim

 "Tidak ada batik buatan luar negeri, batik itu pasti buatan Indonesia. Maka dengan kita membeli dan menggunakan batik setiap hari, berarti kita juga berkontribusi dalam peningkatan belanja produk dalam negeri," tegas Walikota Semarang, Hendrar Prihadi.

Sementara itu Hendi sendiri juga mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan secara nasional pada semangat Kota Semarang untuk terus mengangkat produk buatan Indonesia.

Dukungan itulah yang kemudian berbuah ditunjuknya Kota Semarang sebagai tuan rumah peringatan Hari Batik Nasional, sehingga terselenggara kegiatan 'Batik Specta Nusantara' di ibu kota provinsi Jawa Tengah. 

Adapun hadir secara langsung tokoh-tokoh nasional dalam kegiatan tersebut, diantaranya Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri secara daring, Menteri PPPA Bintang Puspayoga, hingga perwakilan anggota DPR RI Mochamad Herviano.

Adapun Presiden Kelima RI, Megawati Soekarnoputri dalam sambutannya secara daring mengucapkan selamat Hari Batik Nasional kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan Batik Specta Nusantara tersebut. 

"Saya mengucapkan selamat Hari Batik Nasional 2 Oktober 2022. Hari yang kita peringati sejak UNESCO pada 2 Oktober 2009 menetapkan batik sebagai warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia," ungkap Walikota Semarang.

"Semoga peringatan Hari Batik Nasional ini menambah semangat kecintaan kita pada budaya Indonesia," tutur Walikota Semarang, Hendrar Prihadi.

Sementara itu, Menteri PPPA, Bintang Puspayoga meyakini bahwa mengangkat batik juga bisa menjadi salah satu cara untuk mendorong pemberdayaan perempuan, mengingat banyak perempuan yang terlibat dalam industri batik Indonesia. 

"Peningkatan pemberdayaan perempuan di bidang kewirausahaan menjadi hulu untuk menyelesaikan masalah - masalah lainnya, baik itu masalah pengasuhan, kekerasan, pekerja anak, bahkan pencegahan perkawinan anak," tekan Bintang.

Di sisi lain, Hendi juga menyebut digelarnya kegiatan Batik Specta Nusantara di Kota Semarang juga menjadi tren positif dalam pengembangan batik di kota lumpia.

 Pasalnya, Kota Semarang sendiri pernah memiliki masa gelap dalam industri batik, ketika Kampung Batik Semarang terbakar habis dalam rangkaian peristiwa pertempuran lima hari di Semarang. 

Dan barulah sejak tahun 2017 melalui program Kampung Tematik, Kampung Batik mampu terangkat kembali.

“Jarak 700 meter dari lokasi festival Batik Specta ini, ada yang namanya Kampung Batik," ungkap Walikota Semarang, Hendrar Prihadi.

"Sebuah sejarah panjang batik di Kota Semarang di mulai tahun 1890," tambah Walikota Semarang, Hendrar Prihadi.

Baca Juga: Kode Redeem Call of Duty Mobile Selasa, 4 Oktober 2022 : Segera Lakukan Permainan Ini, Lakukan Klaim

"Hingga Kampung Batik mencapai titik puncaknya pada perang dunia I. Waktu itu impor sandang dibatasi, sehingga banyak warga kolonial yang memakai batik pada waktu itu,” terang Hendi.

“Tapi pada tahun 1945, saat pertempuran 5 hari di Semarang, Kampung Batik terbakar habis dan hilang begitu saja," tambah Walikota Semarang, Hendrar Prihadi

"Alhamdulillah pada tahun 2017 kami kembali angkat Kampung Batik sebagai salah satu kampung tematik di Kota Semarang yang sekarang berkembang pesat," imbuh Walikota Semarang, Hendrar Prihadi.

"Pemerintah Kota Semarang sendiri mengharuskan ASN-nya memakai batik pada hari Selasa, Kamis, dan Jum'at,” terang Walikota Semarang, Hendrar Prihadi.***

Editor: Wahyu Prabowo

Sumber: Humas Pemkot Semarang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x