Dulu Hanya Dijadikan Ikan Asin, Kini Ikan Arwana Jadi Rajanya Ikan Hias Dengan Harga Fantastis

- 10 Agustus 2021, 06:05 WIB
Ikan Arwana Super Red
Ikan Arwana Super Red /dok. kkp.go.id/


Media Purwodadi - Bagi pecinta ikan hias, pasti tidak asing dengan ikan Arwana. ikan Arwana adalah ikan hias yang harganya fantastis.

Tak tanggung-tanggung, bahkan ikan ini mendapat julukan "raja ikan hias" oleh para pecinta ikan hias.

Warnanya yang cantik dan mempesona siapapun yang melihatnya. Semakin cerah warna ikan Arwana maka semakin tinggi harga yang ditawarkan.

Baca Juga: Ibu-ibu Catat ya Bocah dan Lansia Ini Tidak Boleh Masuk Mall.  

Ikan Arwana ada beberapa jenis dengan keunggulan warnanya masing-masing dan ikan ini diyakini membawa keberuntungan atau hoki bagi pemiliknya.

Apalagi bagi yang percaya mitos tentang ikan Arwana yang bisa mendatangkan keberuntungan.

Mereka tak segan-segan merogoh kocek dalam-dalam hanya untuk mendapatkan seekor ikan Arwana.

Alasan ikan Arwana dihargai mahal bukan hanya karena mitos saja, namun juga karena ikan ini sudah termasuk hewan langka.

Di tempat budidayanya ikan jenis ini sudah makin terbatas. Jadi, suatu kebanggaan bagi seseorang jika di dalam akuariumnya terdapat ikan Arwana.

Namun, sebelum ikan Arwana terkenal seperti sekarang ini, ternyata ikan jenis ini pernah merasakan terbuang, tidak diinginkan, dan berakhir sebagai ikan asin.

Di daerah asalnya, Sumatera dan Kalimantan, ikan Arwana termasuk jenis ikan biasa yang nyangkut di jaring para nelayan ketika mencari ikan.

Bentuknya yang besar dan dagingnya yang tebal membuat para nelayan menjadikannya ikan asin jika tidak habis dikonsumsi.

Meskipun sudah berubah bentuk menjadi ikan asin, ikan Arwana masih dipandang sebelah mata.

Baca Juga: PPKM Level 4 Diperpanjang. Masuk Mall di Semarang, Bandung, Surabaya dan Jakarta Tunjukkan Aplikasi Ini

Kastanya lebih rendah dibanding ikan asin peda. Daging ikan Arwana yang rasanya tidak begitu enak di lidah menjadi alasannya.

Dilihat dari bentuknya pun masyarakat dulu tidak menyukai ikan Arwana, badannya yang besar dengan mulut yang lebar, mereka tidak tertarik untuk menjadikannya sebagai ikan hias.

Sejarah kemudian berubah, ketika salah satu organisasi pecinta satwa Internasional Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) mengadakan pertemuan di Polandia. Dalam pertemuan itu, dianjurkan semua hewan langka dibatasi penjualannya.

Tidak lama setelah pertemuan tersebut, adanya penandatanganan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora), yang merupakan sebuah konvensi perdagangan internasional jenis fauna dan flora langka.

Sejak tahun 1969, ikan Arwana yang sebelumnya disepelekan ini masuk dalam Red Data Book Volume IV, dalam kategori Depleted Species (spesies rawan).

Negara Indonesia ikut serta menandatangi CITES pada tanggal 28 Maret 1979. Sejak saat itu, Arwana naik daun hingga hari ini.

Itulah sekilas sejarah perjalanan panjang ikan Arwana yang awalnya cuma dijadikan ikan asin dengan kasta rendah, hingga hari ini menjadi primadona bagi pecinta ikan hias.***

Editor: Agung Tri Wibowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah