Ini Cara Pemulihan Cedera Olahraga yang Benar dan Aman, Berikut Penjelasan Fisioterapis Olahraga

- 29 Februari 2024, 12:38 WIB
Dewan Widya Darma, AMF, AIFO-FIT., melakukan salah satu latihan penguatan otot di fase awal paska cedera olahraga.
Dewan Widya Darma, AMF, AIFO-FIT., melakukan salah satu latihan penguatan otot di fase awal paska cedera olahraga. /IG @dew_physio/

Pemulihan Cedera Olaharaga yang Benar dan Aman

Dewan pun memberikan langkah pertolongan pertama cara pemulihan cedera olahraga yang benar dan aman, dengan menerapkan POLICE.

“Kami menggunakan protokol POLICE untuk pemulihan cedera olahraga,” ungkapnya kepada mediapurwodadi.pikiran-rakyat.com pada Kamis 29 Februari 2024.

Dewan memaparkan, yang dimaksud POLICE terdiri dari P yaitu proteksi atau protec/melindungi. Jadi bagian yang cedera dilindungi agar tidak makin parah. Bisa dilindungi dengan pemakaian bebat atau saat jalan menggunakan krek tongkat. Kemudian OL yaitu optimal loading, jadi disaat cedera tidak benar-benar harus istirahat.

“Apalagi seorang atlet, pasca cedera kondisi fungsinya menjadi berkurang jika makin istirahat maka fungsi ototnya akan makin turun. Sehingga harus diberikan latihan ringan sesuai fasenya. Fungsinya untuk mengurangi nyeri, mengurangi bengkak, dan menambah lingkup gerak sendinya. Jika ada keterbatasan lingkup gerak sendi,” paparnya.

Selanjutnya, I yaitu ice atau iceing. Jadi memberikan kompres dingin atau kompres es, gunanya untuk mengecilkan pembuluh darah agar bengkaknya mereda.

Baca Juga: Nekat, Dua Pria di Purbalingga Mengaku Kepada Polisi Beli Sabu Dengan Uang Patungan

“Jadi saat terjadi cedera, otomatis pembuluh darah akan terjadi penguluran atau pecah pembuluh darah kadang ada lebam, karena ada pendarahan. Nah itu menggunakan kompres es selama 15 menit. Orang juga biasanya salah kaprah malah diberi hangat-hangat, dipanasin, dan di urut. Jadi cukup dikompres es saja,” tandasnya.

Kemudian C yaitu compression. Adalah membalut atau dibebat, bisa menggunakan cara modern saat ini menggunakan kinisio tapping.

Terakhir E, yaitu elevate atau elevasi atau ditinggikan, jadi saat istirahat misalnya tidur, posisi kaki lebih tinggi daripada jantung. Fungsinya agar cairan yang ada di area cedera yang membuat bengkak tersebut bisa turun dan lebih mudah diserap tubuh, dan kembali ke jantung lebih mudah.

“Jadi jika mengalami cedera ACL, atau cedera apapun cedera olahraga baiknya diperiksakan ke fisioterapis terdekat. Atau lebih utamanya ke fisioterapis olahraga. Karena di fisioterapi olahraga memiliki program pemulihan yang terarah untuk kondisi cedera,” pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Titis Ayu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah