Network
Media Purwodadi – Cedera olahraga merupakan cedera yang terjadi pada bagian tubuh yaitu pada sistem otot maupun rangka tubuh saat berolahraga. Lantas bagaimana cara pemulihannya yang aman?
Saat mengalami cedera olahraga jangan sembarangan dalam mengatasinya. Jika tidak melakukan penanganan yang tepat, akan fatal akibatnya. Misalnya bisa terjadi kelumpuhan dan sebagainya.
Banyak kasus yang terjadi yaitu cedera olahraga ACL (anterior cruciate ligament) cedera yang terjadi pada lutut. Lutut robek atau meregang secara berlebihan.
Dewan Widya Darma, AMF., AIFO-FIT., Founder Salam Medika Fisioterapi, Fisioterapis PERSIKU Kudus Jawa Tengah mengatakan ligamen krusiatum anterior (ACL) adalah salah satu ligament pada lutut yang paling sering cedera.
“Ini bisa dibilang keseleo atau dalam bahasa medisnya sprain. Cedera olahraga ini biasa terjadi pada pesepak bola, pemain futsal, pebasket, dan pemakin voli. Dan ada 3 derajat keparahan,” katanya.
Adapun 3 derajat keparahan tersebut, di antaranya; grade 1 : overstreth (terulur maksimal), grade 2 : partial tear (robek sebagian), dan grade 3 : ruptur (putus) sehingga membutuhkan operasi rekontruksi (cangkok ligament baru).
Lebih lanjut Dewan menjelaskan cedera dapat terjadi akibat kontak ataupun non-kontak. Mekanisme kontak yang paling sering adalah hentakan pada bagian lateral lutut, sehingga memberikan gaya valgus pada lutut, yang dapat berakibat bukan hanya cedera pada ACL.
Mekanisme non-kontak terjadi akibat gerakan rotasional dimana tibia berputar secara eksternal pada kaki yang menapak, seperti pada pemain ski, saat jatuh dimana bagian pinggir dalam papan ski tertancap pada es, sehingga lutut dalam keadaan rotasi eksterna dan valgus.
