Bacaan Sambil Buka Puasa Spesial Ramadhan: Tono dan Doni Salah Fokus Saat Memasak, Ini Penyebabnya

- 11 April 2022, 18:30 WIB
Ilustrasi perempuan manis.
Ilustrasi perempuan manis. /AnnaliseArt / PIXABAY.



Media Purwodadi – Pada suatu hari, Tono sedang duduk diteras rumahnya. Meskipun rumah yang Ia tinggali sedikit reot, namun halaman rumahnya begitu bersih dan dihiasi oleh tanaman bunga.

Sambil menunggu buka puasa, Tono duduk sembari mengelus-elus ayam jago yang dinamainya Jalu, di teras rumahnya itu.

“Begini ya nasib jomblo, sahur dibangunin emak, engga dibangunin sama ayang,” gumam Tono.

Baca Juga: Pengertian Malam Lailatul Qadar, Berikut Ini Penjelasan Tentang Doa dan Keistimewaannya

Ayam tersebut seperti mengerti penderitaan Tono, si Jalu kemudian berkokok dan mengibaskan sayapnya tepat di muka Tono.

“Walah kampret, kena muka ku..dasar Jalu! Tak sembelih baru tau rasa kamu,” ujar Tono pada Jalu.

“Opo to leeee..leeee.. kamu kerjaannya cuma ngelus-elus ayam aja! Ini loh bantuin emak nyiapin buka puasa,” saut emak dari dalam rumah.

“Halah mak, itu pekerjaan anak gadis, anakmu ini kan perjaka maco.. Gak mungkin lah mengotori tangan ini dengan nguleg sambel,” ungkap Tono.

Emak tiba-tiba datang dan menjewer telinga Tono sembari marah-marah dan menyeretnya ke dapur.

Tono hanya bisa mengeram kesakitan dan meminta ampun pada emak. Dengan muka pasrah kemudian Ia menuruti permintaan emaknya itu dengan terpaksa.

“Pehhh.. jadi laki-laki itu harus serba bisa! Besok kamu kalau punya istri ya harus bantuin istrimu soal pekerjaan rumah,” kata Emak.

“Lha itu ya udah kodrat istri mak,” bantah Tono.

“OOOoo anak tuyul! Kewajiban istri itu sebenernya cuma menstruasi, melahirkan, sama menyusui. Udah lah kamu masak sayur sop. Emak mau beli daging ayam di warung Mak Ijah.” ungkap Emak.

Baca Juga: 6 Pencuri Spesialis Traktor di Grobogan Terungkap, Para Pelaku Berasal Dari Jawa Barat

Tono segera bergegas merajang-rajang sayuran yang akan dijadikan sebagai sop tersebut. Karena Ia sedang puasa, Ia tak sabar lagi menunggu waktu berbuka.

“Andai aja aku punya istri cantik dan bahenol, pinter masak, pun betapa senangnya hatiku ini..hihihi,” ujar Tono sambil melamun.

Tiba-tiba saja sekitar menjadi gelap, Tono tak bisa melihat apa-apa. Ternyata matanya ada yang menutupi. Tangan lembut dengan aroma parfum berada di mata Tono. Dalam hati Tono berpikir apakah Tuhan telah mengabulkan do’a nya secepat itu.

“Tangan siapa ini, apakah kamu jodoh yang dikirim Tuhan padaku?” tanya Tono dengan penuh penasaran, sambil membelai-belai tangan itu, Tono tersenyum kegirangan.

“Jodoh gundulmu, aku Doni kampret !!!!” jawab Doni sambil cengengesan.

Mengetahui hal tersebut Tono segera menghempaskan tangan yang menutupi matanya itu.

“Ealah ku kira bidadari, ternyata malah bapaknya gendruwo,” ujar Tono.
“Kalau aku Bapak gendruwo, kamu embahnya jin iprittttt..,” tangkis Doni.

“Udah sini bantuin aku masak sayur buat buka puasa, nanti kamu tak ijinin buka dirumah ku,” kata Tono.

Tono dan Doni segera masak sayur sop pesanan dari Emak Tono. Selang beberapa menit sayur itu pun telah jadi. Mereka berdua sangat bangga karena bisa memasak.

Baca Juga: Mahasiswa Tidak Tahu Kepanjangan PMII dan Emak-Emak Berseragam PNS Menarik 3 Siswa Saat Ikut Aksi Damai

Tak beberapa lama kemudian Emak Tono datang membawa daging ayam dan segera mengolahnya. Doni dan Tono pergi ke teras rumah sembari menunggu waktu berbuka.

“Allahu akbar Allahu Akbar…..” suara Adzan bergema.

Buka puasa pun tiba, Toni, Dono dan Emak segera menuju meja makan. Dengan tanpa basa-basi, selesai berdo’a mereka langsung mengambil nasi sayur dan ayam goreng ke masing-masing piring mereka.

“Waduhhhhhhh.. rasa apa ini Ya Allah,” ujar Emak mengernyitkan dahi.

“Kenapa mak?” tanya Doni.

“Coba kamu rasakan sendiri,” kata  Emak menyuruh Doni segera memakan makanannya.

“Wahhhh enak mak rasanya, Ton coba kamu rasakan. Msakannya enak sekali,” ungkap Doni.

Tono segera melahap makanan yang ada di depannya itu. Tak ada sedetik Ia menyemburkannya ke muka Doni.

“AAAAaaa kampret, muka ku yang ganteng ternodai,” ungkap Doni.

“Hahaha…enak kan,”semprot  Emak tertawa terbahak-bahak.

“Enak apanya, ini lebih manis dari pada Si Beti perawan desa sebelah,” ungkap Tono.

Ternyata Doni dan Tono salah fokus pada saat memasak sayur sop.

Bukannya memasukkan garam, tapi mereka malah memasukkan gula ke kuah sop tersebut. Wahhh ada-ada saja.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x