Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Grobogan Capai Angka 394 Kasus, Ini Pesan Dinas Kesehatan

- 25 April 2024, 10:58 WIB
Ilustrasi nyamuk demam berdarah yang menggigit manusia dan berdampak pada penyakit Demam Berdarah Dengue.
Ilustrasi nyamuk demam berdarah yang menggigit manusia dan berdampak pada penyakit Demam Berdarah Dengue. /FREEPIK/jcomp


Media Purwodadi – Kasus penyakit Demam Berdarah di Kabupaten Grobogan terjadi peningkatan di pekan ke 15. Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan total kasus Demam Berdarah per 21 April 2024 atau pekan ke 15 terdapat 1.058 kasus Demam Berdarah.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Grobogan, dr Slamet Widodo, melalui Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P), dr Djatmiko MAP menjelaskan total 1.058 kasus ini terinci 596 kasus Demam Dengue (DD), 376 Demam Berdarah Dengue dan 18 Dengue Shock Syndrome.

Sebelumnya pada bulan Maret, ada 104 kasus DBD yang terjadi di Kabupaten Grobogan, dengan total ada 4 kasus kematian akibat penyakit ini.

Baca Juga: Hari Ini Kamis 25 April DPC PDIP Grobogan Mulai Membuka Pendaftaran Cabup Cawabup

“Jumlah kasus DBD yang meningkat yaitu 394 kasus, yang terinci DBD 376 kasus dan 18 kasus DSS. Jumlah kematian karena DBD ini ada 12 kasus,” jelas dr Djatmiko MAP saat dikonfirmasi, Kamis 25 April 2024.

Menurut dr Djatmiko, Dengue Shock Syndrome (DSS) adalah suatu infeksi dengue yang ditandai dengan gangguan sirkulasi. Proses terjadinya dengue shock syndrome yakni terjadi demam pada DBD umumnya terjadi selama 2 sampai 7 hari dan menurun setelahnya.

“Ini yang harus diperhatikan karena  justru komplikasi biasanya terjadi pada fase ini. Komplikasi paling banyak terjadi pada hari ketiga dan keempat sejak hari pertama sakit. Jika tidak segera ditangani, maka komplikasi ini akan mengakibatkan syok yang berisiko kematian,” jelas dr Djatmiko.

Sementara untuk Demam Berdarah Dengue atau DBD memiliki gejala seperti demam tinggi mendadak 2-7 hari dengan suhu 38-40 derajat celcius, terdapat bintik merah pada kulit, pemeriksaan laboratorium ditandai dengan penurunan kadar trombosit dalam darah, terjadi mimisan dan gejala klinis lainnya.

Sebagai upaya pencegahan penyakit DBD, dr Djatmiko MAP meminta kepada masyarakat agar rutin melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) setiap satu pekan sekali.

Baca Juga: Ginio Jadi Lagu Pembuka Perjumpaan Gilga Sahid Dengan Penggemarnya di Grobogan

“Saat mengonsumsi minuman dengan menggunakan gelas plastik atau botol plastik jangan langsung dibuang. Pastikan dulu tidak ada sisa air di dalamnya, sehingga tidak menjadi tempat baru perkembangbiakan nyamuk,” ujar dr Djatmiko.

Pria yang membuka praktik di Klinik Jambu Medika tersebut juga berpesan agar anak yang mengalami demam selama tiga hari segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.

“Anak-anak diusahakan memakai baju lengan panjang atau gunakan losion antinyamuk ketika keluar rumah untuk mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue,” pesan dr Djatmiko.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x