Isi Sumpah Pemuda Berisi Tentang Persatuan dan Kesatuan, Berikut Sejarah Singkat Perumusannya!

- 25 Oktober 2022, 10:00 WIB
Isi teks Sumpah Pemuda hasil Kongres Pemuda yang digelar pada tanggal 27-28 Oktober 1928 di Jakarta.
Isi teks Sumpah Pemuda hasil Kongres Pemuda yang digelar pada tanggal 27-28 Oktober 1928 di Jakarta. /tangkapan layar YouTube Eka Media.


Media Purwodadi – peringatan Sumpah Pemuda selalu dilaksanakan setiap pada tanggal 28 Oktober.

Momen ini merupakan momen untuk mengenang persatuan dan kesatuan para pemuda dari berbagai suku bangsa, budaya dan juga latar belakang yang berbeda menjadi sama.

Sumpah Pemuda merupakan sebuah momen pergerakan para pemuda saat itu untuk bersatu melawan penjajah Belanda yang menduduki Indonesia pada saat itu.

Momen Sumpah Pemuda merupakan hasil dari Kongres Pemuda II yang berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI). Para anggota PPPI ini merupakan pelajar dari seluruh Indonesia.

Dari penelusuran Media Purwodadi melalui laman resmi Museum Sumpah Pemuda, Kongres Pemuda II ini dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.

Baca Juga: Cegah Bertambahnya Gangguan Ginjal Akut Pada Anak, Kemenkes Ambil Kebijakan Antisipatif. Berikut Penjelasannya

Rapat pertama berada di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond pada Sabtu, 27 Oktober 1928.

Berada di gedung yang berlokasi di Lapangan Benteng ini, kongres membahas tentang uraian Moh Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda.

Moh Yamin berpendapat bahwa ada lima faktor yang dapat memperkuat persatuan Indonesia, yakni sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan dan kemauan.

Kemudian, rapat kedua berada di Gedung Oost Java Bioscoop. Di gedung ini, pelaksanaan rapat digelar pada Minggu, 28 Oktober 1928 dengan pembicara Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro.

Kedua tokoh ini memiliki pendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah, serta harus dididik secara demokratis.

Sesi rapat terakhir atau rapat ketiga membahas tentang pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Hal itu dibahas pembicara Soenario di Gedung Indonesische Clubhuis Kramat.

Tak hanya itu, seorang tokoh muda bernama Ramelan menjelaskan, gerakan kepanduan tidak lepas dari pergerakan nasional.

Maka, gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak yang disiplin dan mandiri karena dibutuhkan pada saat perjuangan.

Hingga akhirnya memunculkan hasil dari Kongres Pemuda II ini yaitu berupa Sumpah Pemuda. Penutupan Kongres Pemuda II ini diisi dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya karya WR Supratman dan pengucapan rumusan Sumpah Pemuda hasil tiga agenda rapat tadi.

Berikut isi Sumpah Pemuda berdasarkan hasil Kongres Pemuda II pada tanggal 28 Oktober 1928

PERTAMA.


KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE,
TANAH INDONESIA.

KEDOEA.
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE,
BANGSA INDONESIA.

KETIGA.
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATOEAN,
BAHASA INDONESIA.

Itulah sejarah singkat tentang Sumpah Pemuda yang terus dikenang melalui peringatan Sumpah Pemuda setiap tahun yang digelar pada tanggal 28 Oktober.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya

Sumber: Museum Sumpah Pemuda Kemdikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x