5 Tips Mengharmonisasikan Process Oriented dan Result Oriented, Berikut Penjelasan Sherly Annavita Rahma

11 April 2022, 19:15 WIB
Sherly Annavita Rahmi berikan 5 tips mengharmonisasikan antara process oriented dan result oriented /tangkapan layar YouTube Sherly Annavita.

Media Purwodadi – Mana yang lebih penting antara proses dan hasil? Banyak sebagian dari kita yang memiliki pandangan yang berbeda antara kedua hal tersebut.

Akhir-akhir ini banyak sekali pandangan yang beredar di sosial media. Melihat generasi sekarang adalah generasi yang lebih mengedepankan hasil daripada proses.

Kondisi ini sering diasosiasikan kurang baik dalam proses pembentukan karakter.

Dengan konteks generasi muda zaman sekarang khususnya generasi akhir dan generasi Z, hidup di era 4.0 dan 5.0 dimana teknologi dan semua infrastruktur digital berkembang dengan begitu masif.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta, Senin 11 April 2022 : Andien Tahu Rencana Nino Ambil Reyna, Ini Langkah Aldebaran

Maka wajar saja, jika kita lebih sering bicara tentang efektivitas dan efisiensi sehingga salah satu unsurnya adalah kecepatan.

Melalui penelusuran Media Purwodadi, dalam segmen ‘adaAPA?’ di kanal YouTube Sherly Annavita Rahmi, menjelaskan mengenai lebih penting manakah antara proses dan hasil.

Sherly membagi menjadi 3 pokok pembahasan yaitu perbedaan dari process oriented dan result oriented, perbedaan karakteristik, dan cara mengharmonisasikan semuanya sebagai win-win solution.

Dalam pokok awal bahasan, baik process oriented maupun result oriented keduanya cenderung driven by the goal dan driven by the target.

Proses oriented melihat proses untuk mencapai suatu hasil yang penting dan harus diukur baik itu memberi dampak keberhasilan maupun kegagalan. Penting bagi tipe proses oriented untuk keep moving dan keep going.

Sedangkan result oriented, orang yang fokus pada outcome atau hasil. Result oriented tidak terpaku dengan proses.

“Jadi ini bukan tentang benar salah, tapi tentang bagaimana kita mampu memposisikan dan melihat sudut pandang," ungkap Sherly.

"Sudut pandang yang dimaksud adalah partner kerja, partner diskusi, partner hidup yang tentu harapannya adalah bisa saling melengkapi menuju goal atau target yang sudah ditetapkan,” ujar Sherly.

Tipikal proses oriented cenderung tidak menyukai konflik dan ingin segala sesuatu berjalan sebagaimana mestinya.

Lain halnya dengan result oriented, cenderung mempunyai pola pikir yang ingin dihargai terlebih dengan pekerjaan yang telah dilakukan.

Banyak orang yang salah kaprah memaknai result oriented yang tidak menghargai proses, padahal result oriented adalah orang yang melihat proses sebagai bagian yang harus dilewati dan bukan untuk dinikmati.

Result oriented sangat senang berpikir, setiap kali ide yang muncul seringkali tidak sabar untuk segera direalisasikan.

Baca Juga: Pengertian Malam Lailatul Qadar, Berikut Ini Penjelasan Tentang Doa dan Keistimewaannya

Tipikal ini sangat ingin mencapai tujuannya dalam waktu relatif cepat. Maka ketidaknyamanan, gagal dikata orang, dijauhi, itu sesuatu yang dianggap kecil bagi mereka yang sedang fokus dalam mengejar target.

Kelemahan process oriented ialah terlalu fokus pada proses dan cara, lupa dengan tujuan awal, bahkan stuck dalam proses yang dinikmati.

Ketika mereka mampu pada track yang seharusnya, tidak jarang banyak pengalaman baru yang didapat. Manusia process oriented ini sering mempunyai target yang berubah-ubah.

“Maka bidang atau profesi yang bisa mengakselerasi teman-teman dengan semua bakat dan potensi teman-teman adalah usaha yang membutuhkan kreatifitas seperti bidang kuliner, fashion, seni, karya, video, periklanan, pendidikan, konten kreator,” ungkap Sherly.

“Dan pekerjaan yang butuh keahlian seperti kontraktor, arsitek, penulis, storyteller, public speaker, dan sejenisnya,” lanjutnya.

Kelemahan result oriented yaitu baru menghargai proses ketika sudah berhasil, sangat cepat emosional, hingga memaksa tim untuk segera mencapai tujuan.

“Bidang atau profesi yang bisa mengakselerasi teman-teman adalah saham atau pialang saham, entrepreneur khususnya dalam bidang informasi dan teknologi,” ucap Sherly.

“Segala sesuatu yang berkaitan dengan dunia kedokteran termasuk didalamnya Farmasi bahkan usaha pelayanan atau jasa konsultan,” tambahnya.

Bahwa keduanya sama-sama memiliki target dan tujuan, namun pola pikir dalam melihat result dan prosesnya yang berbeda.

Sherly juga memberikan 5 tips mengenai kolaborasi dengan tipikal orang yang berbeda dengan kita

1. Self Awareness

Penting bagi diri kita untuk mengakui, bagian dari process oriented atau result oriented yang mengarah pada diri sendiri.

Selanjutnya, pentingnya mencari padanannya, saling sulam tambal, dan melengkapi kekurangan masing-masing.

2. Knowing The Team Well

Pada saat membicarakan mengenai tim, organisasi, perusahaan, atau apapun yang membutuhkan kolaborasi.

Maka setiap anggota mengeluarkan kemampuan terbaiknya adalah sebuah keharusan. Dan untuk bisa sampai target tersebut, mengetahui spesifikasi anggota tentu sangat dibutuhkan.

3. Looking From The Other Perspectives

Salah satu kesalahan terbesar kita dengan selalu merasa benar dengan apa yang menjadi pendapat kita tanpa melihat perspektif orang lain.

Untuk bisa melihat perspektif orang lain dengan jangan terlalu cepat menjudge, berikan penilaian sesudah kita mendengar secara lengkap.

Dan cara tersebut sebetulnya dapat membuat kita jauh lebih bijak dalam menempatkan posisi kita di tengah kerumunan orang. Terutama saat bekerja dalam tim atau berkolaborasi satu sama lain.

Baca Juga: 6 Pencuri Spesialis Traktor di Grobogan Terungkap, Para Pelaku Berasal Dari Jawa Barat

4. Open For Advice

Saat memutuskan solusi yang akan diambil, pastikan itu keputusan yang tidak harus mengorbankan salah satu pihak.

Misalnya bagi para process oriented, menikmati proses yang dilalui dalam mencapai tujuan adalah kunci, agar mereka bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya.

5. Tetapkan Target Waktu

Salah satu kekurangan para process oriented adalah suka terlena dengan proses, sehingga lupa dengan tujuan awal.

Untuk itu pastikan sedari awal ada komitmen target, sehingga mampu menurunkan ego yang berlama-lama di proses.

Dan result oriented bisa ikut menikmati proses, karena bisa segera melihat impact pada hasil akhirnya.

Bagaimanapun pola pikir kita, satu hal yang pasti miliki target. Karena jika tidak, maka tidak akan pernah ada progres yang kita buat.

“Saat kita nggak berprogres tandanya kita nggak bertumbuh, dan saat manusia tidak bertumbuh maka tandanya kita udah mati,” ujar Sherly.

Itulah 5 tips dari Sherly Annavita Rahmi, agar kita bisa mengharmonisasikan antara process oriented dan result oriented. ***

Editor: Andik Sismanto

Sumber: YouTube Sherly Annavita Rahmi

Tags

Terkini

Terpopuler