Joko Pinurbo, Sang Penyair Legenda Indonesia Meninggal Dunia Karena Sakit di Yogyakarta

- 27 April 2024, 10:25 WIB
Penyair ternama, Joko Pinurbo meninggal dunia pada Sabtu, 27 April 2024.
Penyair ternama, Joko Pinurbo meninggal dunia pada Sabtu, 27 April 2024. /Instagram @jokpin.jogja.


Media Purwodadi – Dunia seni sastra kembali kehilangan sosok penyair. Kali ini, Joko Pinurbo dikabarkan telah dipanggil menghadap Sang Pencipta pada Sabtu, 27 April 2024.

Dari sebuah sumber mengatakan, Joko Pinurbo meninggal dunia pada pukul 06.03 WIB di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta.

Joko Pinurbo lahir di Sukabumi, 11 Mei 1962. Di dunia sastra, Joko Pinurbo akrab disapa dengan nama Jokpin. Banyak karya puisi dari tangannya sendiri. Selama hidupnya, ada 20 karya yang sudah tercipta dari buah pemikiran dan tangannya. Salah satunya puisi berjudul Celana Ibu.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kabupaten Grobogan Pada Sabtu 27 April 2024, Berpotensi Hujan Pada Siang dan Sore

Puisi Celana Ibu ini bercerita tentang momen saat Jumat Agung, dimana Yesus disalibkan di atas kayu salib dan bangkit pada hari ketiga di hari Minggu Paskah.

Berikut petikan puisi Celana Ibu karya Joko Pinurbo :

Celana Ibu

Maria sangat sedih menyaksikan anaknya
mati di kayu salib tanpa celana
dan hanya berbalutkan sobekan jubah
yang berlumuran darah

Ketika tiga hari kemudian Yesus bangkit
dari mati, pagi-pagi sekali Maria datang
ke kubur anaknya itu, membawa celana yang dijahitnya sendiri

"Paskah?" tanya Maria
"Pas sekali, Bu," jawab Yesus gembira

Mengenakan celana buatan ibunya
Yesus naik ke surga

Selain karya Celana Ibu ini, Joko Pinurbo yang merupakan lulusan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sanata Dharma Yogyakarta ini, juga telah meraih berbagai penghargaan.

Baca Juga: Lirik Lagu Lamunan, Cerita Seorang Yang Kasmaran dan Merindukan Kehadiran Kekasih

Beberapa penghargaan yang pernaih diraih Joko Pinurbo antara lain, Buku Puisi Dewan Kesenian Jakarta (2001), Sih Award (2001), Hadiah Sastra Lontar (2001), Tokoh Sastra Pilihan Tempo (2001, 2012), Penghargaan Sastra Badan Bahasa (2002, 2014), Kusala Sastra Khatulistiwa (2005, 2015), dan South East Asian (SEA) Write Award (2014).

Karya-karya puisinya juga pernah masuk dalam antologi puisi bersama sebanyak 6 buku, seperti Tugu (1986), Tonggak (1987), Sembilu (1991), Ambang (1992), Mimbar Penyair Abad 21 (1996).

Joko Pinurbo meninggal dunia dalam usia 61 tahun. Ia meninggalkan seorang istri bernama Nur dan dua orang anaknya. Selama hidupnya, Joko Pinurbo tinggal bersama keluarga di Yogyakarta.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x