Pasca Gempa M6.2, BMKG Imbau Masyarakat Tetap Tenang Tapi Waspada Jika Turun Hujan, Begini Penjelasannya!

- 29 April 2024, 09:45 WIB
Sejumlah bangunan rumah warga dan fasilitas umum di Pangandaran mengalami rusak ringan akibat guncang gempa Garut yang terjadi pada hari Sabtu malam 27 April 2024
Sejumlah bangunan rumah warga dan fasilitas umum di Pangandaran mengalami rusak ringan akibat guncang gempa Garut yang terjadi pada hari Sabtu malam 27 April 2024 /Dok. BPBD Pangandaran/


Media Purwodadi – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang, namun tetap waspada apabila turun hujan, baik dengan intensitas sedang hingga lebat pasca gempa bumi M6.2 yang berpusat di Garut, Jawa Barat.

Dalam siaran yang diterima lewat kanal Whatsapp, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati meminta masyarakat di Sukabumi, Tasikmalaya, Bandung, Garut dan sekitarnya, untu waspada adanya potensi bencana usai guncangan gempa bumi tektonik M6.2 yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024.

“Terutama masyarakat yang bertempat tinggal pada lereng-lereng bukit, perbukitan, gunung, ataupun pegunungan dan daerah aliran sungai, karena berpotensi terjadi longsor dan banjir bandang,” ungkap Dwikorita, dalam keterangan pers, Minggu 28 April 2024.

Baca Juga: Jelang Semifinal Piala Asia U23 Malam Ini, Shin Tae Yong Optimis Garuda Muda Mampu Kalahkan Uzbekistan

Dwikorita menjelaskan, getaran yang terjadi akibat gempa sangat memungkinkan terjadinya retak-retak atau rapuh di lereng-lereng. Jika terjadi hujan, maka meresap dan dikhawatirkan akan mendorong massa tanah dan/atau batuan menjadi longsor.

Selain itu, curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat juga akan mengakibatkan banjir bandang dengan membawa material tanah, bebatuan dan pepohonan. Masyarakat diminta mewaspadai potensi bencana ikutan itu.

Aktifitas Deformasi

Sementara itu, Kepala Pusat Gempa Nasional, Daryono menjelaskan gempa bumi tektonik berkekuatan M6.2 ini merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa Barat atau populer sebagai gempa dalam lempeng (intra-slab earthquake).

Baca Juga: Baru Saja Keluar dari Lapas Karena Narkoba, Artis Rio Reifan Kembali Ditangkap dengan Kasus yang Sama

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik. Episenter gempa bumi ini terletak pada koordinat 8.39 derajat Lintang Selatan dan 107.11 derajat Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 156 Kilometer arah barat daya Kabupaten Garut, Jawa Barat pada kedalaman 70 kilometer.

“Gempa semalam adalah langsung gempa utama (mainshock), kemudian amblas dan energi habis atau lepas total. Tidak ada gempa pembuka dan miskin susulan. Hingga pukul 23.55 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa bumi susulan dengan M3.1,” ujar Daryono.***


Editor: Hana Ratri Septyaning Widya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x