Tak Terima Pernyataan Edy di Akun YouTube Pribadinya, DPC Gerindra Grobogan Adukan Edy Mulyadi ke Polisi

- 26 Januari 2022, 22:43 WIB
DPC Partai Gerindra Grobogan melaporkan Edy Mulyadi terkait pernyataannya yang diunggah di akun YouTube pribadinya @Bang Edy Channel
DPC Partai Gerindra Grobogan melaporkan Edy Mulyadi terkait pernyataannya yang diunggah di akun YouTube pribadinya @Bang Edy Channel /Tri/

Media Purwodadi - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Grobogan melaporkan Edy Mulyadi ke Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Grobogan, Rabu 26 Januari 2022.

Edy yang pernah menjadi Caleg PKS itu dilaporkan karena dianggap menghina Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Partai Gerindra.

Laporan tersebut dilayangkan Sekretaris DPC Grobogan, Supardi bersama rombongan ke SPKT Polres Grobogan, pukul 11.00 WIB.

Baca Juga: PSIS Semarang Harapkan Pecah Telur Kontra Madura United di Denpasar Bali

Usai sekitar 30 menit berada di ruang SPKT, Supardi langsung memberikan keterangan kepada awak media yang telah menunggunya di depan Mapolres Grobogan.

Supardi menjelaskan, laporan itu terkait ucapan Edy Mulyadi yang diunggah di akun YouTube @Bang Edy Channel, 18 Januari 2022 pukul 23.42 WIB.

DPC Partai berlambang kepala Burung Garuda itu menganggap pernyataan Edy Mulyadi pada videonya tersebut merupakan ujaran kebencian kepada ketua umumnya.

"Pokok laporannya ujaran kebencian terhadap Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Ini se-Jawa Tengah melaporkan. Bisa hari ini bisa besok,” terang Supardi.

“Kebetulan Pak Ketua DPC (Gerindra Grobogan, red) ada kegiatan yang mendesak dan tidak bisa diwakilkan,” imbuh Supardi yang mewakili Ketua DPC Gerindra Grobogan, Sugeng Prasetyo.

Supardi turut menunjukkan bukti pelaporannya kepada awak media. Laporan itu diterima oleh Kanit 1 SPKT Aiptu Nur Katamso.

Usai memberikan laporannya, Supardi dan rombongan menuju gedung Satreskrim Polres Grobogan untuk memberikan keterangan lebih lanjut.

Sebagai informasi, Edy dalam salah satu video di akun YouTube pribadinya, @Bang Edy Channel menyebut Prabowo Subianto yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan sebagai “macan yang mengeong”.

Edy Mulyadi saat itu tengah membahas rencana pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan dalam videonya itu.

"Masa Menteri Pertahanan kayak begini saja enggak ngerti sih? Jenderal bintang tiga. Macan yang jadi kayak mengeong. Enggak ngerti begini aja. Ini sih bicara soal kedaulatan negara, Bos," ujar Edy.

Baca Juga: Tancap Gas, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Latih 30 Ribu Calon Enterpreneurship Solo

Tidak hanya DPC Gerindra, Sekjen Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Yakobus Kumis juga mengecam pernyataan Edy Mulyadi tersebut.

Kecaman yang dimaksud yakni terkait Kalimantan yang diproyeksikan menjadi ibu kota Negara Indonesia menggantikan Jakarta.

Dalam konferensi persnya bersama Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus di kompleks parlemen, Senayan, mengatakan pernyataan Edy itu menyakiti hati masyarakat Kalimantan.

Di hadapan awak media, Sekretaris DPC Gerindra Grobogan, Supardi menjelaskan, laporan itu terkait ucapan Edy Mulyadi yang diunggah di akun YouTube @Bang Edy Channel
Di hadapan awak media, Sekretaris DPC Gerindra Grobogan, Supardi menjelaskan, laporan itu terkait ucapan Edy Mulyadi yang diunggah di akun YouTube @Bang Edy Channel

"Tentu kami Majelis Adat Dayak Nasional dan seluruh tokoh-tokoh masyarakat Dayak agar persoalan ini atas pernyataan yang disampaikan Edy Mulyadi yang sudah merendahkan martabat, melecehkan seluruh masyarakat Kalimantan,” kata Yakobus.

“Bahkan Kalimantan sendiri sebagai tempat, yang kita lihat, yang viral, dikatakan sebagai tempat yang tidak layak untuk manusia, yang layak untuk monyet, untuk anak jin, genderuwo, dan sebagainya," imbuh Yakobus di hadapan awak media.

Menanggapi pernyataan Edy Mulyadi ini, juru bicara PKS, Ahmad Mabruri menegaskan bahwa Edy Mulyadi sudah tak aktif lagi di struktur manapun dan bukan pejabat struktur PKS.

Jubir PKS tersebut mengatakan Edy Mulyadi memang pernah menjadi caleg PKS, namun kemudian tak lagi aktif setelah proses pemilu usai hingga saat ini.

"Sehingga sama sekali tidak ada kaitan PKS dengan pernyataan yang bersangkutan. Segala sikap resmi PKS disampaikan oleh juru bicara resmi DPP PKS dan juga anggota Fraksi PKS DPR RI sesuai dengan tupoksi dan bidang,” terang juru bicara PKS.

“Sikap resmi PKS bisa dilihat secara utuh di website dan media sosial resmi PKS," pungkas Ahmad Mabruri.***

Editor: Agung Tri Wibowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah