BLT Dana Desa Tetap Berlanjut di Tahun 2022, Jumlah Warga Miskin Ektsrem Dampak Covid-19 Bertambah

- 26 Desember 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi BLT Dana Desa, tiap KPM dapat bantuan Rp300 ribu.
Ilustrasi BLT Dana Desa, tiap KPM dapat bantuan Rp300 ribu. /Ahsanjaya / PEXELS.


Media Purwodadi – Sejak pandemi Covid-19 memasuki Indonesia, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk meminimalisasi dampaknya diberbagai bidang. Salah satunya dengan penyaluran BLT Dana Desa pada masyarakat yang membutuhkan.

Tidak hanya berdampak pada bidang kesehatan tapi juga pada bidang ekonomi, sosial dan keuangan. BLT Dana Desa merupakan program jaringan pengaman sosial sebagai langkah untuk pemulihan ekonomi masyarakat yang terkena dampak akibat pandemi Covid-19.

Pemerintah juga melakukan penelitian untuk mengukur efektivitas penyaluran BLT Dana Desa pada masyarakat. Selain itu untuk mengetahui kendala dalam pemulihan ekonomi di daerah.

Baca Juga: Jadwal Shalat Lima Waktu, 10 Kabupaten / Kota di Jawa Tengah, Senin 27 Desember 2021

Melansir dari laman Kemenkeu, penelitian tersebut merupakan penelitian kuantitatif yanh dilakukan dengan pendekatan deskriptif.

Pemerintah mengambil sampel sebanyak 33 desa dengan hasil yang menunjukkan bahwa penyaluran BLT Dana Desa berjalan sangat efektif.

Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pembagian antara outcome dengan output pelaksanaan BLT Dana Desa yang menunjukkan angka 114, 93 persen pada bulan Sempember 2021.

Pelaksanaan BLT Dana Desa tersebut tentunya juga memiliki kendala, salah satunya dengan keterbatasan anggaran yang ada dari Dana Desa untuk BLT Dana Desa.

Hal ini terjadi karena ketidaksesuaian data dalam menentukan penerima bantuan BLT Dana Desa serta ketersediaan infrastruktur penyaluran.

Selain itu, BLT Dana Desa juga akan menjadi salah satu bantuan yang akan diperpanjang di tahun 2022.

Baca Juga: Kode Redeem PUBG Mobile, Senin 27 Desember 2021 : Segera Update, Klaim, dan Langsung Raih Hadiah

Melansir dari situs Kemendesa, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar menyatakan bahwa 40 persen dari Dana Desa di tahun 2022 diperuntukkan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa.

Hal ini dilakukan untuk mempercepat penanganan kemiskinan serta penuntasan kemiskinan ekstrem di desa.

“Seluruh Kades dan aparat desa harus mendukung. Ini bentuk totalitas pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan ekstrem di desa,” kata Abdul Halim yang dikutip dari laman resmi Kemendesa.

Baca Juga: Kode Redeem ML Senin, 27 Desember 2021 : Klaim Malam Ini, Sebelum Jadi Kesempatan Orang Lain

Menurut Peraturan Presiden (Pepres) Nomor 104 tahun 2021 tentang Rincian APBN tahun anggaran 2022, 40 persen anggaran dana desa diperuntukkan untuk BLT, 30 persen untuk ketahanan pangan dan hewani, 8 persen untuk pendanaan penanganan Covid-19, sedangkan sisanya untuk prioritas lainnya.

Penyaluran BLT Dana Desa tersebut dianggap penting karena terjadi peningkatan jumlah warga miskin ekstrem yang diakibatkan pandemi Covid-19.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x