Lewat Klarifikasi Bersama PRMN, Dadang Supriatna Ceritakan Awal Rintis Karir Hingga Jadi Bupati Bandung

- 9 Maret 2022, 18:01 WIB
Klarifikasi Bupati Bandung dengan tajuk Bandung di Kabupaten Kami Tidur, di Kota Kami Bekerja.
Klarifikasi Bupati Bandung dengan tajuk Bandung di Kabupaten Kami Tidur, di Kota Kami Bekerja. /tangkapan layar YouTube Pikiran Rakyat.

Media Purwodadi – Sesi Klarifikasi yang digelar Forum Pemimpin Redaksi (Pimred) Pikiran Rakyat Media Network kembali hadir dengan mengundang narasumber yakni Bupati Bandung, Dadang Supriatna.

Dalam Klarifikasi bertajuk di 'Kabupaten Kami Tidur, di Kota Kami Bekerja ini Dadang Supriatna' menceritakan berbagai hal mulai dari masa kecil hingga bagaimana merintis karir hingga menjadi Bupati Bandung.

Dadang Supriatna merupakan pria kelahiran Kabupaten Bandung, 7 Agustus 1971. Saat ini, Dadang Supriatna menjabat sebagai Bupati Bandung periode 2019 – 2024.

Baca Juga: Dapat Laporan Masyarakat, Personel Resnarkoba Polres Grobogan Bekuk Pria Pembawa Sabu Seberat 1,23 Gram

Di awal sesi Klarifikasi yang dimoderatori Masayu Putri ini, Dadang Supriatna menjawab pertanyaan yang diberikan oleh para pemimpin redaksi yang tergabung dalam Forum Pimred PRMN.

Saat ditanya tentang masa kecilnya, Dadang mengungkapkan bahwa jika menceritakan masa kecilnya, ia teringat oleh sosok ibundanya.

“Jika teringat tentang masa kecil, saya jadi ingat tentang ibu saya yang sudah meninggal dunia. Semoga, beliau disematkan di sisi Allah SWT,” ungkap Dadang, memulai untuk menjawab satu persatu pertanyaan yang dilontarkan kepadanya.

Dadang mengingat bahwa dirinya saat masih kecil adalah orang kampung yang tinggal di sebuah desa yang tentu selalu membantu usaha dan ikhtiar orang tuanya.

“Waktu SD hingga SMP, waktu itu orang tua saya mempunyai usaha sebagai pengrajin bata merah. Dan waktu masuk STM saya diberikan modal oleh Bapak saya 7000 bata merah,” ungkap Dadang.

Baca Juga: Jadwal Sholat 5 Waktu, 10 Kabupaten atau Kota di Jawa Tengah, Kamis 10 Maret 2022

Dengan modal 7.000 bata merah ini, Dadang menjual bersama kakaknya dan hasilnya dibagi dua setelah dikurangi dengan modal kerja.

Bahkan, untuk kendaraan yang dipergunakan sebagai moda transportasi mereka bersekolah juga bergantian untuk dipergunakan.

“Jika kakak saya berangkat pagi, saya berangkat siang, maka bergantianlah. Semenjak itulah saya mulai bisa mengatur waktu dalam kegiatan saya,” tambah Dadang Supriatna.

Dari pekerjaan yang dilakukan sembari sekolah itu menghasilkan uang senilai Rp500 ribu, Dadang selalu menyerahkan kepada ibunya Rp350 ribu setiap pekannya.

Kenangan tahun 1988 itu menjadi sebuah kenangan yang tidak bisa dilupakan oleh sosok Dadang Supriatna tersebut.

Dadang menyebutkan setelah tamat STM tidak meneruskan ke jenjang kuliah. Pemikirannya saat itu karena dirinya sudah mendapatkan penghasilan.

“Saya merintis karir sebagai kontraktor. Tahun 1993 sudah menjadi kontraktor sendiri, kemudian di tahun 1995 merintis karir bersama kakak yang sebagai Direktur Utama. Hingga kini, perusahaan tersebut masih berjalan dan pengelolaannya diserahkan kepada anak saya,” ungkap Dadang.

Baca Juga: Sinopsis Film The Lord of the Rings The Two Towers, Kembalinya Para Hobbit dalam Menghancurkan Cincin Utama

Terkait pembangunan yang terus berkembang di wilayah Kabupaten Bandung selama masa kepemimpinannya, Dadang menyebut ada beragam perkembangan infrastruktur seperti jalan.

Dadang mengungkapkan, panjang jalan di Kabupaten Bandung ini sekitar 1.160 kilometer dan sudah dilakukan pembangunan infrastruktur sekitar 80 persen.

“Atau sekitar seribu meteran dan maka kita masih punya PR sebanyak 20 persen. Saat ini kita terus berupaya untuk menyelesaikan masalah jalan terutama daerah-daerah perbatasan yang notabene untuk mengangkat perekonomian masyarakat,” kata Dadang.

Lokasi yang disebutkan yakni seperti Pengalengan yang infrastruktur jalannya belum selesai pembangunannya, yakni sekitar 20 kilometer. Masih ada 160 kilometer lagi yang harus diselesaika

Selain melakukan pembangunan di bidang infrastruktur jalan, Dadang juga menyebuytkan untuk perbnaikan saluran irigasi di wilayah Kabupaten Bandung.

Ditanya ke depan soal kepemimpinan menjadi orang pertama di Jawa Barat, Dadang mengungkapkan berprinsip  bahwa dirinya ingin berfokus dengan amanah yang diberikan kepadanya sebagai Bupati Bandung melalui visi misi dan janji-janji politik yang pernah diungkapkannya pada saat kampanye.

Dadang mengungkapkan sejak usia 26 sudah menjadi ketua RT hingga berlanjut menjadi kepala desa selama dua periode dan juga anggota DPRD Provinsi Kabupaten Bandung.

Amanah tersebut berlanjut hingga akhirnya Dadang menjabat sebagai Bupati Bandung sampai sekarang ini.

“Jika nanti pada suatu saat saya berkesempatan menjadi gubernur, kita Bismillah,” ungkap Dadang.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya

Sumber: YouTube Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x