Walikota Bogor Bima Arya Lakukan Penataan Transportasi Lewat Konversi Angkot ke Bus

- 22 Februari 2022, 18:15 WIB
Walikota Bogor, Bima Arya memberikan klarifikasi terkait penataan angkot di Kota Bogor.
Walikota Bogor, Bima Arya memberikan klarifikasi terkait penataan angkot di Kota Bogor. /tangkapan layar YouTube Pikiran Rakyat.

Media Purwodadi – Sosok Walikota Bogor, Bima Arya memang dikenal sebagai pria yang supel.

Sebelum menjadi Walikota, Bima Arya adalah seorang pengamat yang kerap tampil di berbagai event, termasuk di layar kaca.

Dalam program Klarifikasi bersama Forum Pemimpin Redaksi Pikiran Rakyat Media Network, Bima Arya setia menjawab dengan lugas berbagai pertanyaan yang diberikan oleh para pemimpin redaksi.

Dalam program tersebut, Bima Arya mengatakan bahwa dirinya memang berlatar belakang orang Bogor.

Baca Juga: Demo Ratusan Sopir Truk Tolak Aturan ODOL di Jawa Tengah

“Jadi saya itu orang Bogor. Orang tua juga orang Bogor. Kakek nenek juga orang Bogor. Pada satu saat pada saya menjadi seorang pengamat, saya berpikir pada waktu itu, memberikan banyak motivasi dan dorongan kepada orang-orang keliling Indonesia dan keluar negeri,” kata Bima Arya, dalam pembukaan program Klarifikasi tersebut.

Hingga akhirnya, Bima Arya berpikir kontribusi apa yang diberikan darinya untuk kota kelahirannya yaitu Bogor.

“Saat itulah saya berpikir ada saatnya berjuang dengan hati dan lisan. Pada saat menjadi pengamat atau komentator itu hanya bisa dilakukan secara lisan. Namun, dengan lisan saja tidak cukup,” tambah Bima Arya.

Bima Arya melihat bahwa kota kelahirannya itu sudah tidak sejuk lagi atau panas. Bahkan, Kota Bogor menjadi kota sejuta angkutan. Hingga akhirnya, Bima Arya meminta restu pada sang ibunda untuk bertarung dalam Pilwalkot Bogor dan akhirnya sang ibu meresetuinya.

Terkait dengan Bogor sebagai Kota Sejuta Angkutan Kota ini, Bima Arya mengungkapkan dirinya melakukan perubahan atau penataan transportasi di daerah yang dipimpinnya itu.

Baca Juga: Baca Status Medsos, Kapolres Jepara Perintahkan Anak Buah Datangi Rumah Sakit Jepara

Bima Arya mengungkapkan bahwa angkutan kota di Bogor membuat beberapa titik mengalami kemacetan karena banyaknya angkot yang ngetime atau berhenti dengan waktu tertentu.

Meski demikian, warga di Kota Bogor memang selalu mengandalkan angkutan kota untuk transportasi mereka sehari-hari.

Bima Arya mengungkapkan bahwa para pengemudi angkot ini berbeda dengan pegawai restoran yang memiliki gaji. Pengemudi angkot ini penghasilan sehari-harinya berdasarkan jumlah penumpang.

“Supaya kita angkot itu bisa kita atur, artinya angkot itu harus ada badan hukumnya. Sebelum tahun 2014, angkot itu dimiliki oleh pribadi-pribadi. Misalnya, ada satu juragan angkot punya 100 atau ada satu angkot satu juragan,” ungkap Bima Arya.

“Sehingga kita lebih mudah untuk mengaturnya. Itu poin pertama yang sangat penting selama dua tahun dan akhirnya pada tahun 2016 kita berhasil mengatur ribuan angkot hingga ada sekitar 15 badan hukum,” tambah Bima Arya.

Tidak hanya menerapkan badan hukum pada kepemilikan angkutan kota sebagai salah satu sarana transportasi di Kota Bogor.

Bima Arya juga menerapkan langkah kedua sebagai cleaning yakni terkait rute-rute yang dilewati angkutan kota di Kota Bogor ini.

“Nah, yang terjadi adalah 15 badan hukum itu kita tawarkan, kalau masih beroperasi di tengah kota, silakan konversi ke bis,” ungkap Bima Arya.

Baca Juga: Kode Redeem PUBG Mobile Rabu, 23 Februari 2022 : Jangan Lupa Klaim, Kamu Pasti Beruntung Bermain Seru

Para pemilik usaha transportasi ini diminta untuk mengubah angkutan kota menjadi bus dan biaya operasionalnya didanai langsung dari Pemerintah Kota Bogor.

“Supirnya kita gaji, kemudian bahan bakarnya disubsidi, nah mereka tinggal cari uang untuk merintisnya,” ungkap Bima Arya.

Pelayanan transportasi ini juga disediakan oleh operatornya. Hingga akhirnya 147 angkot ini digantikan oleh puluhan bus yang kini melayani masyarakat Kota Bogor.

Bahkan, pengemudi bus ini mendapatkan gaji harus melaksanakan tugasnya dengan baik, tidak boleh berhenti sembarangan, jika berhenti sembarangan maka akan didenda.

“Semakin mereka curang, semakin mereka taat aturan, maka semakin mereka disiplin,” tambah orang nomor satu di Kota Bogor ini.

Bima Arya juga menargetkan nantinya di tahun 2024 angkutan kota di pusat Kota Bogor sudah tidak ada.

Penanganan angkutan kota di Kota Bogor menjadi lebih baik di tangan Walikota Bogor, Bima Arya.

Baca Juga: Sinopsis Man of Steel, Film Penuh Petualangan Tayang Malam Ini di Bioskop Trans TV

Sebelumnya, Kota Bogor dikenal sebagai kota sejuta angkutan kota, kini sudah tertata rapi. Terbukti dari ribuan angkutan kota ini ditata menjadi 15 badan hukum.

Tidak hanya langkah itu saja, Bima Arya juga mengungkapkan pihaknya melakukan konversi dari angkutan kota menjadi bus.

Dalam konversi menjadi bus, biaya operasionalnya didanai oleh pemerintah, seperti pemberian gaji untuk pengemudi dan juga bahan bakar yang disubsidi.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x