Wujudkan New Normal di Pasar, Pemprov Jateng Genjot Penataan Pasar Tradisional di Jateng Sesuai Prokes

- 17 Agustus 2021, 09:00 WIB
Suasana Pasar Puri Baru Pati, yang sudah melakukan penataan pasar.
Suasana Pasar Puri Baru Pati, yang sudah melakukan penataan pasar. /Pemprov Jateng/

Media Purwodadi  - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi upaya dengan adanya penataan pasar tradisional di Jateng.

Upaya yang dilakukan Pemprov Jateng tersebut memang untuk menangani penyebaran pandemi. Salah satu program yang saat ini digenjot adalah penataan pasar tradisional.

Ganjar sendiri mengatakan sudah mengecek beberapa pasar tradisional yang telah ditata itu. Menurutnya, itu contoh baik yang harus ditiru oleh pasar-pasar tradisional lain di Jateng.

”Maka begitu kemarin ada beberapa contoh menata pasar, menurut saya ini cara baik. Untuk kita jadikan sekaligus kebiasaan baru, new normalnya di pasar,”.

Baca Juga: PPKM Jawa Bali Diperpanjang Mulai 17 Agustus Hingga 23 Agustus 2021, Ini Penjelasan Luhut Binsar Pandjaitan

“Sehingga pasar itu meskipun mungkin belum banyak divaksin, minimal dengan penataan itu bisa mencegah penularan,” jelasnya.

Pj Sekda Jateng, Prasetyo Aribowo dalam rapat penanganan Covid-19, Senin 16 Agustus 2021 mengatakan sampai saat ini ada 216 pasar tradisional di 20 Kabupaten/Kota di Jateng yang telah ditata.

Penataan pasar tradisional yang dilakukan itu ditata sesuai protokol kesehatan. Sehingga ribuan pedagang di pasar-pasar tradisional  itu diberi jarak agar tidak terjadi kerumunan.

”Contohnya pasar Randudongkal Pemalang, pasar Nglejok Grobogan, pasar Gemolong Sragen, pasar Puri Baru Pati dan lainnya,” ujar Prasetyo Aribowo.

Prastyo Aribowo menambahkan, selain penataan pasar, pembentukan Polisi Covid yang bertugas menertibkan prokes di pasar juga sudah berjalan.

Dari 890 pasar rakyat yang ada di Jateng, sebanyak 389 pasar rakyat telah memiliki Polisi Covid.

Baca Juga: Aksi Gemilang Pemain Baru Barcelona Ini Hibur Kesedihan Fans El Barca Yang Ditinggal Lionel Messi

Melihat upaya Pemprov Jateng dalam penataan pasar dan polisi Covid tersebut, tentunya Ganjar sangat mendukung dan mengapresiasi.

Menurut Ganjar, adanya penataan pasar membuktikan bahwa rakyat saat ini sudah mulai peduli dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Kalau makin baik dan tertata, harapan kita itu bisa mencegah penularan. Meskipun belum banyak yang divaksin, tapi penataan itu adalah ikhtiar kita untuk mencegah tingginya angka kesakitan,” kata Ganjar.

Ganjar meminta penataan pasar tidak hanya formalitas. Namun semua pihak benar-benar menjaga pasar yang sudah tertata itu dengan baik.

”Jangan setelah ditata, kemudian didiamkan. Saya khawatir, kondisi yang sudah membaik ini kemudian membuat kita lengah,” tegasnya.

Tak hanya soal penataan, Ganjar meminta Kabupaten/Kota juga menggenjot vaksinasi khususnya bagi lansia. Dengan penataan pasar, program ini bisa dilakukan karena banyak pedagang maupun pembeli di pasar adalah lansia.

”Maka polanya Boyolali bagus, TNI/Polri nyerbu pasar sehingga di pasar dapat semua, ya ekonominya ya lansianya,” ucapnya.

Program vaksinasi untuk lansia lanjut Ganjar memang sedang didorong di Jateng. Pihaknya sudah menggandeng BPJS untuk meningkatkan vaksinasi bagi lansia, orang dengan komorbid dan masyarakat rentan lainnya.

”Sebab dari data kita, banyak kematian dari sisi karakteristiknya ya lansia dan komorbid. Maka dengan BPJS itu kita uji coba di Semarang untuk mendorong ini,”.

“Kalau model yang di Semarang bisa dilakukan dan ketemu berapa lansia dan komorbid, sudah itu disuntik semua. Dengan cara itu pasti bisa membantu,” imbuhnya.

Stok vaksin di Jateng menurut Ganjar juga sudah mulai banyak. Hampir tiap pekan Jateng mendapat kiriman vaksin dari pemerintah pusat.

”Vaksin sudah banyak, hari ini kita dapat kiriman lagi. Maka saya minta Kabupaten/Kota yang belum ambil, saya minta hari ini segera ambil dan segera disuntikkan,” pungkasnya.***

Editor: Titis Ayu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah