Menko PMK Muhadjir Effendy Minta Lurah dan Kades Proaktif Pantau Masyarakat Yang Belum Mendapatkan Bansos

- 28 Juli 2021, 05:20 WIB
Menko PMK, Muhadjir Effendi melakukan kunjungan kerja ke Pemukiman Gunung Bugis, Kelurahan Baru Ulu, Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur
Menko PMK, Muhadjir Effendi melakukan kunjungan kerja ke Pemukiman Gunung Bugis, Kelurahan Baru Ulu, Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur /Dok. kemenkopmk.go.id/


Media Purwodadi – Menurut Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), akibat pandemi Covid-19 telah menambah jumlah masyarakat miskin baru.

Hal itu, sebagai akibat banyaknya karyawan atau pekerja yang terpaksa dirumahkan atau terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Dan untuk para pelaku usaha mikro maupun menengah banyak yang tidak bisa berjualan, sehingga kebutuhan rumah tangganya tidak dapat terpenuhi.

Baca Juga: Pendaftaran CASN di Kota Semarang Ditutup. 25.373 Pelamar Siap Tarung Rebutkan Tiga Ribu Kursi

Hal tersebut diungkapkan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy saat kunjungan kerja ke Pemukiman Gunung Bugis, Kelurahan Baru Ulu, Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa, 27 Juli 2021.

Dalam kesempatan itu, Menko PMK, Muhadjir Effendy menjelaskan, pemerintah telah menggelontorkan bantuan untuk membantu mereka yang belum terdata di DTKS.

Bantuan sosial (bansos) tersebut berupa bantuan sosial tunai (BST), bantuan langsung tunai dana desa (BLT-DD).

"Itu diutamakan untuk mereka yang tidak ada di DTKS tapi terdampak Covid-19. Ini terutama mereka yang terkena PHK, jualannya tidak laku, itu harus ditutupi oleh bantuan sosial di luar DTKS," ujar Muhadjir Effendy.

Dalam kunjungannya ke Pemukiman Gunung Bugis, Menko PMK melihat ada beberapa masyarakat yang belum menerima bansos.

Adapun penyebabnya adalah karena warga tersebut merupakan warga baru atau baru pindah dari daerah lain dan juga karena dirumahkan oleh perusahaan tempat dia bekerja.

Untuk itu, Menko PMK meminta aparat pemerintahan daerah tingkat paling bawah yakni Lurah atau Kades dan RT atau RW aktif memantau warganya yang belum menerima bansos.

Baca Juga: Kisah Wagub Jateng Taj Yasin Donor Plasma Konvalesen : Kami Datang 7 Orang, Hanya 2 Bisa Donor di PMI Semarang

"Tadi saya ingatkan Pak Lurah memang di sini dinamis sekali mobilitas penduduk sangat cepat. Dari Tenggarong ada, Samarinda ada. Sehingga saya minta aparat kelurahan betul-betul proaktif untuk memantau warga yang dari luar yang terdampak untuk diberi bantuan," tuturnya.

Selain itu, Menko PMK, Muhadjir juga meminta mereka yang benar-benar membutuhkan agar didata dan diupayakan masuk ke dalam DTKS untuk mendapatkan bantuan sosial reguler seperti PKH dan BPNT.

Terkait penanganan Covid-19, Menko PMK, Muhadjir Effendy mengapresiasi pelaksanaan tracing dan tracking Kelurahan Baru Ulu.

Dia mendapatkan laporan, pelaksanaan tracing dan tracking sudah dapat mendeteksi sebanyak 84 warga yang positif dan statusnya saat ini sedang isolasi mandiri.

"Dan tadi juga sudah ada warga yang isoman yang sudah sehat. Artinya penanganannya di sini sudah bagus," pungkas Menko PMK, Muhadjir Effendy.

Jadi Dalam kunjungannya itu, Menko PMK didampingi Lurah Baru Ulu M. Rizal dan Camat Balikpapan Barat M. Arif Fadillah, juga memberikan paket bantuan sembako dan beras kepada masyarakat, dan juga menyerahkan bantuan masker.***

Editor: Agung Tri Wibowo

Sumber: kemenkopmk.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x