Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Bupati Kudus Hartopo, Cek Isolasi Terpusat Desa

- 22 Juni 2021, 13:30 WIB
Bupati Kudus Hartopo saat melihat kondisi ruang pemusatan isolasi Covid-19 untuk kurangan klaster keluarga. Media Purwodadi/ Humas Kudus
Bupati Kudus Hartopo saat melihat kondisi ruang pemusatan isolasi Covid-19 untuk kurangan klaster keluarga. Media Purwodadi/ Humas Kudus /

 

Media Purwodadi - Bupati Kudus, Hartopo, ditengah masih tingginya kasus Covid-19 yang tinggi kembali meninjau pelaksanaan isolasi terpusat di tingkat desa.

Bupati Kudus melihat pelaksanaan isolasi terpusat yang memanfaatkan Gedung TPQ  berkapasitas 20 orang di Desa Jepang, Mejobo.

Pelaksanaan isolasi terpusat, yang memanfaatkan Gedung TPQ  dipastikan Bupati Kudus telah memenuhi standar kesehatan untuk pasien Covid-19 berstatus tanpa gejala.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Grup A Copa America 2021 Timnas Argentina Bungkam Paraguay 1 Gol Tanpa Balas

Saat di Gedung TPQ, Hartopo, Bupati Kudus sempat menyapa beberapa warga yang sedang isolasi karena terpapar Covid-19.

Keberadaan meraka di tempat isolasi karena warga desa setempat terkonfirmasi positif Covid-19, namun tanpa gejala.

Pemusatan, diharapkan menjadi langkah efektif untuk menekan kasus Covid-19 pada klaster keluarga.

"Jadi mudah-mudahan ini untuk menekan angka penyebaran di desa. Karena kalau isolasi mandiri masih campur dengan yang negatif malah bisa menyebabkan klaster keluarga," kata Bupati Kudus Hartopo, dalam rilisnya, Selasa 22 Juni 2021.

Baca Juga: Kunjungi Magelang, Kapolda Launching e-Office Inovasi Terbaru Polres Magelang Kota

Isolasi terpusat desa dinilai lebih efektif una meminimalisir warga yang dievakuasi keluar kota pada isolasi terpusat Donohudan.

Hartopo mengatakan, apabila setiap desa mempunyai isolasi terpusat maka akan sangat membantu pemerintah kabupaten. Saat ini pun tempat isolasi terpusat di Sonyawarih, Graha Colo, Rusunawa sudah mulai berkurang.

"Nanti kalau semua Desa semuanya punya isolasi terpusat minimal untuk 20 orang, bisa dihitung kapasitas yang ada. Mudah-mudahan dengan adanya Desa memberikan tempat isolasi seperti ini, harapan kami sudah tidak ada yang dievakuasi lagi (keluar kota)," katanya.

Lebih lanjut, Bupati meminta pihak pemerintah desa untuk menggandeng organisasi desa, diantaranya karang taruna dan PKK Desa dalam memaksimalkan keberadaan isolasi terpusat. Untuk tenaga kesehatan, dokter puskesmas diminta untuk siap 24 jam dalam menerima panggilan darurat.

Baca Juga: 9 Bahan Herbal Ini Dapat Dipergunakan Untuk Daya Tahan Tubuh

"Mengikutsertakan organisasi desa dari karang taruna dan PKK mungkin bisa untuk memaksimalkan disini. Selain tenaga kesehatan yang standby di sini, dokter dari puskesmas juga harus siap on call 24 jam," pungkasnya.

Sementara itu Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dalam rapat koordinasi pada hari yang sama,  mengapresiasi upaya Pemerintah Kabupaten Kudus dalam menyiapkan tempat isolasi terpusat di desa. Upaya tersebut diharapkan dapat menekan penyebaran virus pada klaster keluarga.

"Terkait isolasi terpusat, Kudus saya lihat sudah mulai menyiapkan tempat di desa-desa. Ini sangat bagus, karena isolasi mandiri banyak yang tidak disiplin yang berakibat muncul klaster keluarga," tuturnya.***

Editor: Wahyu Prabowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x