Network
Media Purwodadi – Kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus mengalami kenaikan. Hal tersebut membuat Kodam IV Diponegoro dan Polda Jateng langsung turun langsung ke Kudus.
Kedatangan Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Lutfi bersama Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Rudianto ke Kudus untuk memberikan bantuan tenaga kesehatan, swab antigen, vaksin, 14 velbed, dan personel Brimob.
Menurut Irjen Pol Ahmad Lutfi, keselamatan rakyat adalah hukum yang tertinggi. Dirinya berpesan agar Forkopimda Kudus tidak ragu dalam melakukan berbagai upaya untuk mencegah penularan Covid-19 semakin meluas.
“Jangan ragu-ragu untuk menutup tempat kerumunan seperti tempat wisata, makam, bahkan tradisi lebaran silakan ditiadakan sementara,” kata Irjen Pol Ahmad Lutfi, Kamis 27 Mei 2021.
Polda Jateng juga menurunkan tim Pusdokkes Mabes Polri untuk membantu tenaga kesehatan. Bahkan, Polda siap memberi bantuan kepada Forkopimda Kudus, terkait penanganan angka Covid-19 di daerah tersebut.
Baca Juga: Masih Pandemi, Umat Buddha Tegowanu Peringati Waisak Secara Sederhana
“Polda Jateng siap bantu dorong tenaga Brimob sesuai kebutuhan untuk Pemda Kudus kami juga akan bantu sebanyak 14 Velbed dan tenda bila dibutuhkan dan sesuai permintaan,” katanya di hadapan awak media.
Sebagai informasi, di wilayah Kabupaten Kudus terdapat 146 warga positif Covid-19. Yakni di wilayah Desa Jepang, Kecamatan Mejobo.
Beberapa warga yang teridentifikasi Covid-19 ini ada beberapa yang dirawat. Sebagian lagi melakukan isolasi mandiri.
Tak hanya itu, petugas Dinkes Kudus juga melakukan tracking terhadap 30 orang. Dari penelusuran tersebut, ada satu orang yang dinyatakan positif Covid-19.
Kapolda Jateng langsung bertindak mengarahkan anggotanya membentuk kompi atau peleton siaga gabungan TNI-Polri, tenaga kesehatan, dan Satpol PP sebagai power hand yang siap digerakkan kapanpun.
Baca Juga: Polisi Dengan Motor Antik Ini Pernah Mengalami Kesedihan. Ada Apa?
“Khusus kampung zona merah, silahkan bentuk kompi/pleton petuga gabungan sebagai power hand untuk Pak Bupati,” kata Kapolda.
Imbau
Kapolda juga mengimbau kepada warga yang teridentifikasi positif agar tetap menjaga kesehatan diri sendiri dan tidak keluar rumah selama masa isolasi mandiri.
“Untuk warga yang dinyatakan positif dan sedang isolasi jangan keluar kemana-mana dulu, harus diawasi ketat oleh petugas posko PPKM Mikro dan setiap dua kali sehari di cek kondisi kesehatan, makan minumnya, obat-obatan dan vitamin," tegas Irjen Pol Lutfi.
Tak Mengindahkan
Kenaikan angka Covid-19 di wilayah Kabupaten Kudus diperkirakan saat Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriyah/2021.
Banyak warga yang melakukan tradisi unjung (silaturahmi) kepada keluarga besar dan tetangga tanpa peduli protokol kesehatan.
Baca Juga: Tanpa Helm dan Masker, Para Pelajar Mendadak Dihentikan Kapolsek Kradenan
Tak hanya itu, pengunjung tempat wisata juga meningkat. Peziarah juga ikut meningkat jumlahnya.
Menurut Bupati Kudus HM Sutopo, tempat wisata yang langgar prokes sudah dilakukan penutupan dan pembatasan jumlah pengunjung.
“Sekitar 90% Rumah sakit di Kudus sudah terisi,” ungkap Bupati.
Lockdown
Enam desa zona merah juga di-lockdown. Keenam desa tersebut antara lain Jati Wetan, Janggalan, Jepang, Payaman, Kerjasan dan Panjunan. Keenam desa ini kini dijaga Satgas Covid-19
Sementara itu, Pangdam Mayjen TNI Rudianto memberikan saran agar meningkatnya Covid-19 dibuat imbauan berbentuk selebaran. Menurut dia, cara ini penting dilakukan agar warga mengetahui adanya peningkatan Covid-19.
“Beri informasi juga pada masyarakat bahwa RS penuh kemudian bagikan pada warga door to door,” terang Pangdam.
Pengecekan KTP juga penting dilakukan untuk para calon wisatawan dan peziarah yang masuk ke Kabupaten Kudus.***
