Pasien Covid-19 dari Kudus. Pak Ganjar, Ayam Ganti Lodeh Sama Tempe

10 Juni 2021, 05:30 WIB

Media Purwodadi – Ketemu Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, bukan vitamin berdosis tinggi yang diminta warga Kudus penderita covid-19 dilokasi karantina di Asrama Haji Donohudan, Boyolali.

Namun kepada Ganjar Pranowo, pasien Covid-19 asal pantura Kabupaten Kudus itu malah diminta sayur lodeh dan tempe goreng.

Bukan tanpa alasan, namun permintaan sayur lodeh dan tempe diharapkan bisa menjadi menu pengganti ayam goreng yang sering dinikmati selama beberapa hari di Donohudan.

Tidak bisa saling berjabat tangan atau berselfi ria, namun ratusan warga Kudus yang diisolasi di asrama haji Donohudan Boyolali hanya bisa bertemu dengan Ganjar Pranowo diselasar asrama.

Baca Juga: Taj Yasin Maimoen : Membangun Bangsa, Santri Gayeng Nusantara Siap Bersinergi Dengan Pemerintah

Dengan pengeras suara dan tanda gerakan tangan, warga dan orang nomer satu di Jawa Tengah itu saling komunikasi.

"Hei ada pak Ganjar. Itu pak Ganjar datang. Halo pak Ganjar," teriak warga sembari melambaikan tangan.

Teriakan orang-orang itu langsung membuat heboh. Beberapa warga yang sedang istirahat di dalam kamar, langsung ikut keluar untuk menyapa.

"Pripun kabare bapak ibu? Sehat semua kan? Ada yang nggreges-nggreges (demam) atau batuk pilek tidak?," tanya Ganjar Pranowo lewat pengeras suara.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Kudus Menurun, Ganjar Pranowo Minta Semua Tak Boleh Lengah

Beberapa warga mengatakan tidak ada gejala. Tapi, ada juga beberapa yang mengatakan memiliki gejala berupa hilangnya indra penciuman. "Aku rak iso ngambung pak (saya tidak bisa mencium pak)," ucap beberapa diantaranya

Dengan jarak sekitar 50 meter, Ganjar dan warga Kudus yang sedang isolasi di tempat itu gayeng ngobrol bersama. Guyonan dan keseruan terjadi dalam obrolan singkat itu.

Salah satu yang menarik adalah saat Ganjar menanyakan tentang makanan. Awalnya Ganjar hanya ingin memastikan, semuanya tak ada yang kelaparan. Namun dari pertanyaan itu, Ganjar justru kerepotan menjawab banyaknya permintaan.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Tegaskan Vaksinasi Grhadika Buat Lansia Usia 50 Tahun ke Atas

"Bapak ibu sampun maem dereng (sudah makan apa belum). Gimana menunya, enak tidak," tanya Ganjar.

"Tidaaaak pak. Bosen pak, tiap hari makan lauk ayam terus," teriak mereka bersamaan.

Beberapa warga meminta Ganjar mengganti menu lain selain ayam. Ada yang mengusulkan ikan, tempe, lodeh, sayur bening hingga ikan asin.

"Pengen sayur bening pak, sama tempe goreng. Ayam terus bosan, itu sampai nggak kemakan," teriak salah satu bapak-bapak dari kejauhan.

Baca Juga: 187 Knalpot Brong Digilas Tandem Roler, Bagaimana Ceritanya

Ganjar pun langsung memanggil pengelola asrama Haji Donohudan dan memintanya memenuhi permintaan warganya yang sedang isolasi itu. Bahkan, Ganjar meminta agar mulai besok, menu yang diinginkan warganya itu dipenuhi.

"Sesuk (besok) langsung diganti ya pak. Kalau bisa bervariasi, ganti-ganti menunya. Jangan lupa besok difoto kasih saya. Tenang bapak ibu, besok menunya sudah diganti. Tadi ada yang minta ikan nila ya, ikan gurame, besok dikasih," ucap Ganjar disambut sorak gembira ratusan pasien yang ada di sana.

Lebih lanjut Ganjar mengatakan, dari pantauannya itu, semua warga Kudus yang isolasi di tempat itu penampilannya bahagia. Dari komunikasi yang disampaikan dan obrolan singkatnya, mereka semua terlihat ceria.

"Tadi mereka seneng, jadi kalau seneng imun kan naik, itu bagus. Maka tindakan isolasi terpusat ini akan sangat membantu penanganan. Saya terimakasih karena masyarakat mau berpartisipasi diisolasi di sini, sebab kalau di rumah kan bahaya," katanya.

Ganjar juga akan terus mengajak warga Kudus yang masih isolasi di rumah untuk mau isolasi terpusat di Donohudan. Sebab selain menghindari penularan, di tempat itu juga enak karena makan terkontrol, ada tenaga kesehatan yang selalu mengawasi, tempatnya benar-benar steril hingga sejumlah hal positif lainnya.

"Maka kami harapkan nanti akan lebih banyak lagi warga Kudus yang ke sini, sambil kita terus merayu agar mau dibawa ke sini," pungkasnya.

Sementara itu, penanggungjawab tempat isolasi terpusat Donohudan, dr Sigit menerangkan, ada 249 warga kudus yang diisolasi di tempat itu. Selain itu, ada juga warga lain dari Solo Raya.

"Untuk kapasitas, kami masih bisa menampung sekitar 400 san lagi. Terkait tadi permintaan perubahan menu, tentu kami penuhi dan akan kami konsultasikan dengan ahli gizi di sini, karena semuanya ada patokannya," ucapnya***

Editor: Wahyu Prabowo

Tags

Terkini

Terpopuler