Network
Media Purwodadi – Gunung Merapa yang terletak di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali meluncurkan awan panas sebanyak 2 kali.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengatakan, guguran awan panas pertama terjadi pada pukul 09.05 WIB.
Guguran awan panas Gunung Merapa yang pertama itu meluncur sejauh kurang lebih 1.000 meter ke arah barat daya atau ke arah Kali Boyong. Jumat, 11 November 2022.
Baca Juga: Berstatus Sebagai Saksi, Motivator Mario Teguh Penuhi Panggilan Bareskrim Terkait Dugaan Penipuan Net89
"Awan panas guguran tercatat di seismograf dengan amplitudo 18 mm dan durasi 135 detik," ujar Agus Budi Santoso seperti dikutip dari antaranews.com.
Adapun awan panas guguran kedua terjadi pada 12.08 WIB dengan jarak luncur 1.000 meter ke arah barat daya dengan amplitudo 23 mm berdurasi 104 detik.
Pihak BPPTKG mencatat bahwa awan panas guguran terakhir kali keluar dari Gunung Merapi adalah pada 22 Juni 2022 lalu.
Selama pengamatan BPPTKG mulai pukul 06.00 sampai 12.00 WIB, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang sampai tebal setinggi 30-150 meter di atas puncak kawah Merapi.
Baca Juga: Kronologi Keterlibatan SD Dalam Produsen Uang Palsu, Kuasa Hukum : Berawal Dari Iming-Iming
Berdasarkan pengamatan visual aktivitas Gunung Merapi mulai 28 Oktober hingga 3 November 2022, BPPTKG menyatakan tidak ada perubahan morfologi yang signifikan.
Agus Budi Santoso mengungkapkan bahwa volume kubah lava pada bagian barat daya Gunung Merapi tercatat sebesar 1.626.000 meter kubik dan kubah tengah 2.772.000 meter kubik.
“Volume kubah terhitung tetap.” Pungkas Agus.
Hingga berita ini diunggah, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level III atau level siaga.***
