Network
Media Purwodadi – Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.
Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga. Hal itu diterangkan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melalui Instagram resmi @bpptkg.
Dalam laporan aktivitas Gunung Merapi pada 12 – 18 November 2021 dijelaskan, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara barat daya dengan jarak luncur 1.800 meter.
Baca Juga: Hilang di Gunung Andong, Pemuda ini Ditemukan di Jurang Sedalam 30 Meter
Guguran lava dari pengamatan BPPTKG terjadi 212 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur 2.000 meter.
“Tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan, baik kubah barat daya maupun kubah tengah. Volume kubah lava barat daya sebesar 1.610.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.927.000 meter kubik,” tulis BPPTKG.
Lebih lanjut BPPTKG menjelaskan bahwa potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektir Tenggara – Barat Daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah Sungai Woro dan sejauh 5 kilometer ke arah Sungai Gendol.
Baca Juga: Kawasan Wisata Gunung Bromo Kembali Dibuka, 3 Site Telah Dibuka Dengan Kuota dan 5 Syarat Berikut Ini
Tak hanya Sungai Gendol saja, guguran lava dan awan panas ini juga mengarah ke Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih.
“Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak,” tambah BPPTKG.
Dalam unggahannya tersebut, BPPTKG menjelaskan dengan hastag terkait aktivitas merapi dan merapi siaga sejak 5 November 2021.***
