Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas, 253 Warga Terpaksa Tinggal di Pengungsian

- 10 Maret 2022, 08:45 WIB
Pantauan guguran awan panas yang terjadi pada Kamis, 10 Maret 2022 dini hari.
Pantauan guguran awan panas yang terjadi pada Kamis, 10 Maret 2022 dini hari. /Instagram @bpptkg.

Media Purwodadi – Peningkatan aktivitas terjadi pada Gunung Merapi yang terlihat dari wilayah Jawa tengah dan Provinsi DI Yogyakarta.

Peningkatan aktivitas ini terjadi dengan munculnya awan panas guguran sejauh 5.000 meter dan mengarah pada arah tenggara, Rabu 9 Maret 2022 pukul 23.18 WIB.

Tidak hanya itu, lava pijar teramati sebanyak 7 kali dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter ke arah barat daya.

Dari siaran resmi BNPB RI, BPPTKG telah mencatat terjadinya awan panas guguran sebanyak lima kali dengan amplitudo maksimal 75 milimeter dan durasi 570 detik.

Baca Juga: Latih Kecakapan Penyelamatan Korban di Bangunan Runtuh, Ratusan Personel Ikuti Simulasi Urban SAR

Pada Kamis, 10 Maret 2022, awan panas guguran juga terjadi pada pukul 00.22 WIB, 01.00 WIB, 01.22 WIB, 01.35 WIB dan 02.07 WIB dengan amplitudo maksimal 75 milimeter dan durasi 191 detik.

Meski demikian, aktivitas tersebut mulai melandai. Dari laporan BPPTKG, awan guguran panas ini memicu terjadinya hujan abu di beberapa wilayah seperti Pos Pengamatan Gunungapi Babadan, Desa Tlogolele, Desa Ketep, Desa Jati, Desa Soronalan dan Desa Gantang di Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.

Hujan abu juga terjadi di wilayah Desa Paten, Desa Sengi dan Desa Krinjing di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Kemudian juga Desa Balai Rante di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.

“Adanya peristiwa APG hingga hujan abu vulkanik itu, sebanyak 253 warga mengungsi sementara ke tempat yang aman. Adapun rinciannya adalah 60 warga di Kabupaten Klaten dan 193 warga di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta,” jelas Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten dan BPBD Kabupaten Sleman telah melakukan pendampingan serta memberikan bantuan logistik kepada para pengungsi tersebut.

Baca Juga: Jadwal Acara Televisi SCTV Kamis, 10 Maret 2022: FTV Pagi, Pernikahan Palsu, Love Story The Series, Dewi Rindu

“BPBD Kabupaten Klaten, BPBD Kabupaten Magelang dan BPBD Kabupaten Sleman telah berkoordinasi dengan BPPTKG dan lintas instansi terkait guna melakukan kaji cepat, monitoring lanjutan serta mengevakuasi warga yang tinggal di sekitar lereng Gunungapi Merapi,” tambah Abdul Muhari.

“BPBD telah meminta seluruh warga yang berada di dekat lereng Gunungapi Merapi agar segera menjauh dari zona bahaya. Warga juga diminta agar dapat segera berkumpul di tempat (titik kumpul) yang sudah di tetapkan guna memudahkan tim dalam melakukan pertolongan dan evakuasi ke tempat yang lebih aman,” imbaunya.

Luncuran awan panas atau wedhus gembel terjadi di Gunung Merapi pada Rabu, 9 Maret 2022 malam hingga Kamis, 10 Maret 2022 dini hari.

Akibat aktivitas Gunung Merapi tersebut, sebanyak 253 warga mengungsi sementara ke tempat aman. Warga yang mengungsi ini terinci dari wilayah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dan Kabupaten Sleman, Provinsi DI Yogyakarta.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x