Perkembangan Kasus Kematian Tangmo Nida, Panida Ajukan Pembatalan Tes Kebohongan. Berikut Penjelasannya

- 8 April 2022, 13:40 WIB
Penjelasan Nessie Judge dalam perkembangan terbaru dari kasus kematian aktris Thailand, Tangmo Nida
Penjelasan Nessie Judge dalam perkembangan terbaru dari kasus kematian aktris Thailand, Tangmo Nida /Tangkapan layar YouTube Nessie Judge/


Media Purwodadi – Perkembangan kasus kematian aktris berbakat senior asal Thailand, Tangmo Nida masih dalam proses penyelidikan.

Hasil otopsi kedua pada jenazah Tangmo Nida, telah diumumkan oleh tim forensik yang bertugas melaksanakan otopsi.

Bahkan, Ibu Tangmo, Panida Siriyudthayothin, juga diketahui mengajukan permintaan pembatalan untuk dilakukan tes kebohongan kepada kelima saksi atas kematian putrinya.

Baca Juga: Cari Playmaker, Klub Raksasa Sepak Bola Italia, AC Milan Dikabarkan Bidik Winger Real Madrid Yang Tersisih

Melalui penelusuran Media Purwodadi, Nessie Judge memberikan informasi dari update terbaru yang telah dikurasi dan mengambil fakta penting mengenai hasil otopsi kedua dari kasus kematian Tangmo Nida.

Nessie memulai penjelasannya dari ibu Tangmo Nida, Panida yang membatalkan permohonan.

Sebelumnya, sempat banyak public outrage dan para penggemar yang menuntut polisi untuk mengusut kasus kematian Tangmo Nida secara menyeluruh, adil, dan transparan.

Mereka juga meminta untuk dilakukan otopsi ulang terhadap jasad Tangmo Nida, secara spesifik juga meminta Dr Porntip Rojanasunan sebagai orang yang mengawal otopsi ulang tersebut.

Selama 11-13 Maret 2022, Panida setuju untuk melakukan otopsi kedua terhadap jenazah putrinya.

Selain itu, Panida juga mengirim surat ke Senate Community Thailand ke bagian Hak Asasi Manusia, Hak dan Kebebasan, serta perlindungan konsumen untuk menginvestigasi pihak kepolisian yang menangani kasus Tangmo.

Sekitar seminggu setelah Panida melakukan permohonan, ia menarik permintaannya dan bersikeras kepada senate community termasuk Dr Porntip untuk tidak ikut campur dalam kasus yang dilakukan kepolisian.

Menurut pengakuan Panida surat permohonan yang ditujukan kepada senate community untuk menginvestigasi kepolisian, ia buat bersama pengacaranya yaitu Krishna Sriboonpinsai.

Namun setelah Krishna dipecat dan beralih dengan pengacara baru yaitu Decha Kittiwittayanan.

Panida merasa bahwa surat yang disampaikan sebelumnya tidak merepresentasikan keinginannya dengan benar, dan diminta oleh pengacara barunya untuk menarik permohonan.

Panida juga meminta membatalkan permintaan untuk dilakukan tes kebohongan kepada kelima saksi (Gatick, Sand, Por, Robert, Job) yang berada di kapal bersama Tangmo.

Senate Community Thailand sempat menegur Kepolisian Nonthaburi, agar menyimpan semua barang bukti dengan baik termasuk speedboat yang dipakai oleh Tangmo.

Speedboat yang menjadi salah satu barang bukti terbesar dalam kasusnya, diletakkan outdoor tanpa pelindung.

Saat awal pemeriksaan kasus kematian Tangmo, kabarnya Panida belum menerima uang kompensasi dari Por dan Robert, 30 juta Bath atau sekitar Rp 13 Miliar.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta, Jumat 8 April 2022 : Ricky Tidak Takut Dilaporkan ke Polisi, Nino Bawa Pengacara

Panida pun menagihnya dengan alasan untuk biaya hidupnya. Panida juga ingin bertemu Robert dan Por di pengadilan untuk menyepakati mengenai uang yang didapatnya.  

Banyak pihak dan lembaga yang mengawal kasus Tangmo, meminta Department of Special Investigation, untuk menjadikan kasus Tangmo sebagai special case.

Agar Panida tidak semaunya untuk memberhentikan atau melanjutkan dalam penyelidikan kasusnya.

Special case diperintah oleh negara, sehingga yang bisa memutuskan dan memberhentikan investigasi hanyalah negara.

“Bahkan kalau misalkan Panida tidak setuju bahwa kasus anaknya ini akan dijadikan special case, DSI masih bisa mempertimbangkannya untuk jadi special case, apalagi kalau ternyata kasus ini semua memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan,” ungkap Nessie.

“Seperti kesulitan kasus, kepentingannya terhadap publik, dampak terhadap keamanan negara, keterlibatan kejahatan berencana dengan beberapa negara, dan keterlibatan pejabat tinggi pemerintah atau orang-orang berpengaruh,” lanjutnya.    

DSI meminta waktu sekitar sebulan untuk mengumpulkan informasi kasus kematian Tangmo, sampai keputusan akhir akan masuk dalam special case atau sebaliknya.

Selama keputusan akhir belum dibuat oleh DSI, kasus kematian Tangmo masih dipegang oleh pihak kepolisian.

Demikian perkembangan terbaru dari Nessie Judge mengenai kasus kematian Tangmo Nida yang masih dilakukan pengumpulan informasi lebih lanjut dari berbagai pihak yang berwajib. ***

Editor: Agung Tri Wibowo

Sumber: YouTube Nessie Judge


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x