"Karena kalau nggak sehat, nggak bisa ngapa-ngapain. Survei Kementerian Kesehatan tahun 2014 hingga 2019 penyakit tidak menular yang mengakibatkan kematian tertinggi adalah penyakit jantung,” terang Hendi Walikota Semarang.
Menurut Walikota Semarang Hendrar Prihadi, dewasa ini, penderita penyakit jantung tidak hanya dialami oleh orang lanjut usia atau orang dengan penyakit bawaan lahir tetapi juga banyak dialami anak muda.
Hal tersebut terutama disebabkan oleh tingginya tingkat stress anak muda, ungkap Hendi, pola makan yang tidak teratur dan gaya hidup yang tidak sehat serta jarang berolah raga.
“Maka kegiatan kali ini adalah upaya kita untuk mensosialisasikan dan mengedukasi pada seluruh warga bangsa khususnya di Kota Semarang bagaimana caranya supaya sehat terutama tidak terkena penyakit jantung," tambah Walikota Semarang Hendrar Prihadi.
"Awalnya tekanan darah harus dijaga baik, pola hidup sehat, olah raga yang baik, hindari makanan berkolestrol dan tidak boleh stress,” lanjut Walikota Semarang Hendi.
“Saya ucapkan terima kasih pada para dokter. Dokter-dokter muda kita ini keren-keren bukan hanya spesialis jantung tapi subspesialis jantung (menyandang gelar dokter Spesialis Konsultan)," tambah Walikota Semarang Hendi.
"Kita doakan semua yang di sini dan sekeluarga bangsa sehat. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan ini bermanfaat untuk bangsa dan negara khususnya di Kota Semarang,” pungkas Walikota Semarang.
Baca Juga: Operasi Zebra Candi 2022 Digelar 14 Hari di Grobogan, Tilang Elektronik Bakal Dioptimalkan
Acara tersebut terselenggara berkat kolaborasi dari PERKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia), InaHRS (Indonesian Hearth Rhythm Society), Yayasan Jantung Indonesia Cabang Semarang, Pemerintah Kota Semarang, dan RSUP Dr.Kariadi.