Media Purwodadi – Sebuah makanan tradisional bertahan di masa pandemi Covid-19. Makanan tersebut adalah getuk. Getuk merupakan makanan tradisional khas Jawa yang terbuat dari ketela.
Di tengah pandemi Covid-19, jajanan getuk masih tetap eksis di Jawa, termasuk di Kabupaten Grobogan.
Hanya saja, produksi getuk yang dihasilkan perajin tidak seperti masa normal sebelum pandemi Covid-19 datang.
Produksi getuk dikurangi porsinya sebab tidak banyak warga yang bisa membeli karena dampak dari pandemi Covid-19.
Dari beberapa perajin getuk di Kabupaten Grobogan, salah satunya Nur Aisyah. Nur bertahan di tengah gempuran pandemi Covid-19 dengan tetap memproduksi getuk buatannya.
Warga Desa Kronggen, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan ini sudah 20 tahun memproduksi getuk.
Getuk enton adalah jenis getuk yang dihasilkan Nur Aisyah. Getuk enton buatannya ini
dijual ke pasar-pasar tradisional yang berada di Kecamatan Brati.
Dalam tradisi Jawa, getuk enton buatannya ini juga dipesan banyak masyarakat yang hendak mengadakan acara-acara tertentu. Seperti acara selamatan.