Perbedaan Kue Keranjang dan Dodol, Mulai Dari Sejarah hingga Cara Pembuatan, Chef Edwin Lau Berikan Penjelasan

- 8 Februari 2022, 14:30 WIB
Perbedaan Kue Keranjang Khas Imlek dengan Dodol, mulai dari sejarah hingga cara pembuatan Chef Edwin Lau berikan penjelasan.
Perbedaan Kue Keranjang Khas Imlek dengan Dodol, mulai dari sejarah hingga cara pembuatan Chef Edwin Lau berikan penjelasan. /Tangkap Layar/Facebook Edwin Lau Full/

Media Purwodadi – Chef Edwin Lau membeberkan perbedaan kue keranjang khas Imlek dengan dodol.

Chef Edwin Lau menjelaskan, baik kue keranjang dan dodol sama-sama disajikan sebagai makanan perayaan. Namun ternyata keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.

Kue keranjang tidak memakai gula merah, gula kawung ataupun gula aren, melainkan gula pasir dikarenakan asal usulnya dari Cina yang memakai gula tebu.

Sedangkan dodol menggunakan bahan gula merah atau gula aren dalam pembuatannya, dibentuk panjang-panjang dan dibungkus plastik, seperti yang juga dikenal dikalangan orang Betawi.

Baca Juga: Hari Pers Nasional (HPN) 2022, Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh Ingatkan Peran Media Massa dalam Pemerintahan

Dodol di antaranya memakai bahan baku santan, sehingga mudah menjadi tengik dalam waktu beberapa bulan saja,

sedangkan kue keranjang bisa tahan sampai setahun walau tidak disimpan di lemari es.

Hanya saja biasanya kue keranjang yang sudah setahun akan mengeras seperti batu.

“Namun, rasa dan baunya masih sama. Anda hanya tinggal mengukusnya kembali untuk melembutkannya lagi,” jelas Chef Edwin dikutip Media Purwodadi dari akun facebooknya.

Dodol juga harus terus-menerus diaduk-aduk di sebuah kuali raksasa, semenjak adonan masih cair hingga lama-kelamaan mengental.

Sehingga pekerjaan berat itu harus dilakukan oleh laki-laki dewasa.

Sedangkan adonan kue keranjang tetap cair dan dituang ke cetakan-cetakan yang sudah diberi alas daun pisang, sewaktu dimasak di sebuah alat pengukus (langpo) raksasa.

Baca Juga: Ditresnarkoba Polda Jateng Ringkus Dua Pemakai Sabu di Area Makam Mbah Kramat Kudus

Dodol juga umumnya halal dengan citarasa yang lebih pekat, sedangkan beberapa varian kue keranjang ada yang memakai lemak atau ekstrak babi.

“Dari maknanya juga agak berbeda, karena sekalipun keduanya melambangkan kekeluargaan, dodol lebih ke arah gotong-royong, sedangkan kue keranjang juga bisa diartikan untuk kemakmuran,” jelas Chef Edwin.

Dan sekalipun mirip, sejarah Dodol memiliki akar di kerajaan Hindu-Budha (Jenang), sedangkan kue keranjang tentunya berasal dari negeri Tiongkok.

Oleh karena asalnya dari kerajaan hindu-budha, dodol tersebar merata di kerajaan Melayu dengan variasi tersendiri.

“Makanya jangan kaget kalau di Malaysia, Singapura, Brunai dan lain-lain juga memiliki “Dodolnya” sendiri,”.

“Demikian pula dengan varian kue keranjang di berbagai negara akibat penyebaran agama maupun ekspedisi saudagar Cina di berbagai negara di zaman dahulu,” tutup Chef Edwin Lau.***

Editor: Titis Ayu

Sumber: Facebook Edwin Lau Full


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah