Network
Media Purwodadi – Ada satu lagu anak-anak yang diciptakan Ibu Sud berjudul Pergi Belajar. Lagu ini adalah lagu yang ringan, namun memberikan sebuah pesan yang mendalam.
Ini sebuah cerita seorang perempuan, sebut saja namanya Tia, yang kini berumur 32 tahun.
Tia menceritakan saat dirinya duduk di bangku Taman Kanak-Kanak, tepatnya di tahun 1994, sering sekali diajari menyanyi lagu Pergi Belajar.
Apalagi, gurunya sebut saja namanya Ibu Retno, memberikan pesan kepada para muridnya agar selalu meminta restu kepada orang tua sebelum berangkat ke sekolah.
Baca Juga: Sinopsis Film Deepwater Horizon, Sebuah Kisah Nyata Menarik Tentang Pengeboran Minyak Bumi
Awal pertama gurunya mengajari lagu Pergi Belajar ini, Tia yang suka menyanyi dan memang dikenal bandel ini enggan menyanyikan lagu tersebut.
Saat teman-temannya menyanyi, Tia enggan menyanyikan lagu tersebut. Bahkan, Tia cenderung diam.
Hingga akhirnya Ibu Retno, yang merupakan guru kelasnya melihat Tia diam tak bersuara seperti biasanya.
“Tia, maju ke depan. Nyanyikan lagu yang ibu ajarkan tadi,” perintah Ibu Retno.
Akhirnya Tia maju ke depan. Awalnya, Tia menyanyikan lagu ini dengan santai, elegan dan Ibu Retno ikut bertepuk tangan.
Hingga pada akhirnya, Tia ini menyanyikan lagu bagian reffrain yang membuat seisi kelas terheran-heran karena Tia tiba-tiba menangis.
Baca Juga: Kode Redeem FF Sabtu, 26 Februari 2022 : Ayo Update, Jangan Sampai Kamu Kehabisan
“Selamat belajar nak penuh semangat. Rajinlah selalu tentu Kau dapat. Hormati gurumu, sayangi teman,” ungkap Tia menirukan lagunya tersebut.
Hingga akhirnya Tia menceritakan bahwa gurunya terheran-heran saat dia berhenti menjelang nyanyian lagu ini ditutup.
“Kenapa berhenti. Suaranya sudah bagus lho kamu, Tia?” tanya Bu Retno.
Lalu Tia memeluk sambil menangis. Inilah yang membuat seisi kelas terheran-heran karena Tia menangis.
“Aku bukan muridnya Bu Diman. Aku muridnya Bu Retno,” ungkap Tia sambil menangis.
Bu Retno langsung melepaskan pelukan Tia dan langsung tertawa. Sementara Tia malah merasa tidak nyaman setelah melihat Ibu Retno tertawa.
“Kenapa tertawa, Bu?” tanya Tia sambil mengelap air matanya menggunakan kerah baju seragamnya.
Akhirnya, Bu Retno mengungkapkan bahwa budiman itu bukan berarti nama gurunya.
Namun, budiman memiliki arti bahwa menjadi anak yang pintar, anak yang selalu menghormati orang yang lebih tua dan punya akhlak yang baik.
“Dan saya baru tahu kalau budiman ada artinya. Saya pikir, budiman itu ya nama guru, makanya saya agak protes waktu itu,” ungkap Tia saat menceritakannya kepada Media Purwodadi.
Hanya karena ada kata-kata budiman, seorang murid TK ini menangis saat menyanyikan lagu Pergi Sekolah.
Kejadian di tahun 1990-an itu selalu memberikan ruang ingatan untuk Tia, apalagi setelah dia punya banyak keponakan yang ternyata gurunya juga mengajarkan lagu yang sama.***
