Network
Media Purwodadi – Di cerita lucu pertama ini, Paijio menceritakan saat dirinya berprofesi sebagai pegawai negeri di sebuah daerah.
Tugas Paijo di bagian humas yang khusus menjadi jembatan antara masyarakat dengan instansi tempatnya bekerja.
Paijo saat itu menjabat sebagai kepala bidang dan dikenal tegas di kalangan wartawan.
Bahkan, bawahannya juga mengenal Paijo sebagai sosok yang mengedepankan prinsip-prinsip sebagai pegawai negeri.
Meski demikian, sebenarnya Paijo ini adalah sosok yang menerapkan pekerjaan serius tetapi santai, hanya saja semua orang yang di sekitarnya kerap segan kepada Paijo.
Baca Juga: Dua Tahun Tak Muncul Di Layar Kaca, Ternyata Aliando Syarief Tengah Menderita Penyakit Ini
Suatu hari, Paijo mendapatkan informasi dari bagian lain yang memberitahukan bahwa ada seseorang yang hendak melakukan pemalakan tanpa dasar surat pengantar.
“Siap, Pak. Saya akan segera ke sana,” ungkap Paijo, lewat sambungan telepon.
Usai mendapatkan informasi dari bagian yang mengalami masalah tersebut, Paijo bergegas ke ruangan yang dimaksud sambil menenteng ponsel tuanya di tangan kiri.
Sesampainya di ruangan, Paijo melihat argumentasi antara kepala bagian dengan pihak yang meminta uang secara paksa.
“Anda ini datang tanpa bawa surat pengantar atau proposal kegiatan, tiba-tiba ke sini minta uang ke pimpinan. Ini tidak benar, ini. Kamu juga marah-marah ke sini, apa sih maumu?" kata Paijo, menginterograsi.
Baca Juga: Fuji Tanggapi Cibiran Warganet Soal Dirinya Jadi Sorotan Pasca Sang Kakak Meninggal Dunia
"Bisa ‘kan minta sumbangan pakai surat pengantar?” tanya Paijo, kepada seorang pria yang berdiri di hadapannya.
Rupanya, si pemalak itu masih ngotot untuk minta uang dan tidak peduli siapa Paijo di instansi tersebut.
“Saya datang pakai mulut saya, ya terserah dong saya mau minta pakai mulut saya. Wong ini mulut-mulut saya, kenapa harus pakai surat pengantar,” keluh pria yang diketahui bernama Kikir-bukan nama sebenarnya ini.
Dalam hati Paijo, dirinya sedang berhadapan dengan orang yang tidak jelas asal usulnya ini.
Namun, untuk meminimalisir keadaan semakin meruncing, Paijo berinisiatif untuk menelepon rekannya yang bertugas di bagian keamanan.
Sambil terus mendengar ocehan si pemalak tersebut, Paijo merogoh saku bajunya dengan tangan kirinya.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jawa Tengah, Sabtu 29 Januari 2022 : Waspada Hujan Sedang di Beberapa Wilayah
“Kamu bisa diam, tidak? Saya panggilkan Satpol lho ini kalau kamu tidak diam ngoceh-nya. Dari tadi kok ngoceh terus!” hardik Paijo.
Paijo terus merogoh kantong celananya baik di bagian kiri, kanan hingga belakang, namun tidak menemukan sesuatu yang dimaksud.
Hingga akhirnya, Pak Cemplon, kepala bagian yang melaporkan kasus pemalakan tersebut terheran-heran dengan tingkah laku Paijo.
“Sebentar, Pak. Jenengan sibuk cari apa? Saya lihat dari tadi Anda cari-cari sesuatu tidak ketemu,” tanya Cemplon.
Baca Juga: Jadwal Acara Televisi iNews TV Sabtu, 29 Januari 2022: Cross Check, iNews Malam, Formula E Saudi Arabia
Meski sebenarnya salah tingkah dan agak gengsi mengungkapkan hal yang sebenarnya, mau tidak mau Paijo akhirnya mengaku tentang barang yang hendak dicarinya tersebut.
“Anu, Pak. Ini saya cari hape saya tidak ketemu ini, Pak. Maaf,” jawab Paijo.
Spontan, si pemalak bernama Kikir ini langsung berteriak ke arah Paijo.
“Hapemu itu dari tadi kamu tenteng terus, Pak!” teriak Kikir, sambil menunjukkan HP milik Paijo.
Paijo langsung sadar bahwa ponselnya sudah terbawa sejak tadi dan diletakkan di tangan kanannya.
Seisi ruangan yang tadinya tegang, jadi mencair. Mereka tertawa mendengar teriakan Kikir tersebut. Termasuk Kikir yang tertawa terbahak-bahak.
Baca Juga: Jadwal Acara MNC TV Sabtu, 29 Januari 2022: Upin & Ipin, Liga Futsal Profesional 2021 Vamos FC Vs BTS FC
Wajah Paijo langsung memerah menahan malu. Namun, Paijo berusaha seolah tidak terjadi apa-apa.
