"Bisa pulang karena administrasinya dibayarkan dengan penggalangan dana dari warga dusun dan sanak keluarganya. Kita langsung berkoordinasi dengan Disnakertrans Jateng dan Kabupaten Semarang," ujar Teguh.
Dijelaskan Teguh, berdasarkan data dari Kepala Desa Pulokulon, keluarga Muhammad Taufiq ini tercatat dalam DTKS sebagai penerima PKH dengan nama Sarmi, sang ibu.
Ayahnya sudah lama meninggal dunia dan tinggal dalam rumah petak sederhana yang terbuat dari kayu yang sudah tidak layak.
Sang ibu sendiri mengandalkan kebutuhan sehari-hari dari penghasilan Taufiq yang bekerja di Ungaran ini.
"Kita sudah berkoordinasi dengan pengawas dari Disnakertrans Jawa Tengah terkait benar tidaknya yang bersangkutan tidak didaftarkan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan," ujarnya.
Dari informasi yang diperoleh Media Purwodadi, pemuda ini mengalami gejala sering merasakan sesak nafas dan sering merasakan capek dan pegal di badan.
Hingga akhirnya pada tanggal 22 Mei 2023 merasakan sesak nafas yang luar biasa hingga membuat dia tak sadarkan diri dan dilarikan ke Rumah Sakit Gondo Suwarno dan di rujuk ke ruang ICU.
Taufiq diagnosa di dalam paru-paru ada cairan yang membuatnya susah bernafas dan darahnya yang penuh dengan CO2 atau darah kotor.
"Sempat dilakukan operasi untuk mengeluarkan cairan yang ada di paru parunya dan harus melakukan cuci darah," kata Nabila.