Penyakit Mulut dan Kuku Mengganas di Kabupaten Grobogan, Kasus Tertinggi di Kecamatan Gabus

- 29 Juni 2022, 11:35 WIB
Antisipasi PMK pada hewan ternak, pastikan untuk tidak ada gejala penyakit mulut dan kuku.
Antisipasi PMK pada hewan ternak, pastikan untuk tidak ada gejala penyakit mulut dan kuku. /dok Media Purwodadi.


Media Purwodadi- Penyakit mulut dan kuku (PMK) makin mengganas di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Hingga Rabu 28 Juni 2022, tercatat total kasus sebanyak 1549, kasus aktif 1119, ternak yang sembuh 422.

Tercatat, Rabu 28 Juni 2022, ada penambahan kasus positif PMK 57 ternak. Sejumlah kasus baru PMK di Grobogan semua menyerang ternak sapi.

Baca Juga: Grobogan Zona merah Penyakit Mulut dan Kuku, Ternak Positif PMK Tersebar Disnakkan Sebar Petugas ke Desa

Dengan terus meningkatnya kasus penyakit mulut dan kaki (PMK), di Kabupaten Grobogan masuk dalam zona merah PMK.

Dari data Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan), ternak di Kabupaten Grobogan yang terinveksi penyakit PMK mencapai 1119 hewan.

Bahkan, delapan hewan milik peternak Grobogan yang terserang penyakit PMK tidak bisa diselamatkan. Dua ternak positif PMK terpaksa dipotong pemiliknya.

Baca Juga: Ramalan Zodiakn Hari ini Rabu 29 Juni 2020, Capricorn Sering Merasa Kelelahan, Taurus Butuh Kedamaian

Kepala Disnakkan Kabupaten Grobogan drh Riyanto, dihubungi Mediapurwodadi.com menjelaskan, jumlah kasus postif PMK di Grobogan masih meningkat.

Tercatat, Rabu 28 Juni 2022, ada penambahan kasus positif PMK 57 ternak. Sejumlah kasus baru PMK di Grobogan tambah Riyanto, semua menyerang ternak sapi.

“Ada penambahan kasus baru 57 ternak sapi di Grobogan,” ungkap drh Riyanto, yang dikirim dalam bentuk grafis.

Baca Juga: Grobogan Zona merah Penyakit Mulut dan Kuku, Ternak Positif PMK Tersebar Disnakkan Sebar Petugas ke Desa

Dominasi daerah terjangkit positf PMK dengan angka tinggi berada di wilayah timur Kabupaten Grobogan sebagai penyangga ternak.

Sebanyak 382 ternak di Kecamatan Gabus yang berbatasan dengan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, tercatat positif PMK. Jumlah itu, bertambah 15 ternak dibandingkan hari sebelumnya.

Penambahan, tercatat menyerang ternak milik warga Kradenan. Disnakkan Kabupaten Grobogan mencatatkan kecamatan yang berhimpitan dengan Gabus, dari 51 terjadi pemambahan tiga kasus positif PMK.

Baca Juga: Jelang Idul Adha, Grobogan Tetapkan Status Darurat Bencana PMK, Kasus Aktif Terbanyak di Kecamatan Wirosari

Di Penawanan dan Toroh, juga terjadi peningkatan kasus positif PMK. Sedang penambahan positif PMK tertinggi terjadi di Geyer.

Dalam sehari 33 ternak sapi milik peternak di Geyer dinyatakan positif PMK sehingga menjadi 462 ternak.

“Penambahan semua ternak sapi,” tambahnya.

Baca Juga: Antisipasi Penularan Penyakit Penyakit Mulut dan Kuku PMK, Polisi Polres Grobogan Cek Ternak Sapi Peternak

Dengan banyaknya kasus positif PMK, Disnakkan Kabupaten Grobogan gencar melakukan vaksinasi ternak. Vaksinasi dilakukan serentak di sejumlah wilayah di Kabupaten Grobogan.

“Kita melakukan 974 vaksinasi ternak. Petugas kita sebar ke sejumlah wilayah untuk melakukan vaksinasi ternak secara serentak,” tambah drh Riyanto.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Virus PMK, Berikut 8 Ciri Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku Pada Hewan Ternak

Pelaksanaan vaksinasi, dilakukan di desa Bajarejo, Gabus, Geyer, Warukarananyar, Banjarsari, Simo dan Tanjungharjo masing masing 100 dosis.

“Di Dapurno 81 dosis, Tuko 98 dosis, Tambirejo 82 dosis dan etasrejo 113 dosis vaksin ternak,” tambahnya.

Vaksinasi, tambah Kadinas Disnakkan, dilakukan untuk memberi kekebalan hewan ternak dengan harapan bisa sembuh dari penyakit mulut dan kaki.

Selain vaksinasi, pihaknya juga melakukan karantina hewan sehingga bisa meminimalisir penyebaran virus.***

Editor: Andik Sismanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x