Ini Penyebab Kota Semarang Terkendala Capai Target Vaksinasi. Bukan Warga Enggan Divaksin

- 28 Juli 2021, 10:26 WIB
Ini penyebab Kota Semarang terkendala capai target vaksinasi. Bukan warga enggan divaksin
Ini penyebab Kota Semarang terkendala capai target vaksinasi. Bukan warga enggan divaksin /Media Purwodadi/Humas Pemkot Semarang/

 

 

Media Purwodadi - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang ungkapkan penyebab vaksinasi tidak capai target pemerintah pusat.

Pemkot Semarang mencatatkan, bukan warga tidak ingin divaksin.

Pemkot Semarang, telah melakukan berbagai cara untuk mempercepat vaksinasi guna mengejar tercapainya herd immunity di wilayah ibu kota Jawa Tengah.

Dari mengajak warga langsung, melibatkan TNI dan Polri hingga vaksinasi disekolah telah dilakukan.

Baca Juga: Mendagri Ajak Semua Pihak Yang Mampu Untuk Gotong Royong Bantu Masyarakat Terdampak Pandemi Covid-19

Segala metode pun dilakukan, mulai dari memaksimalkan layanan di puskesmas, membuka belasan sentra vaksinasi, hingga jemput bola dengan melakukan vaksinasi keliling kelurahan.

Namun di tengah upaya menggenjot vaksinasi, Pemerintah Kota Semarang justru menghadapi kendala menipisnya ketersediaan vaksin yang akan disuntikan.

Menipisnya vaksin memaksa Pemerintah Kota Semarang harus menutup pelayanan vaksinasi yang ada di 3 sentra vaksinasi dan 7 puskesmas.

Tidak hanya itu, 16 puskesmas juga saat ini hanya mampu membukan layanan untuk vaksinasi kedua.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 28 Juli 2021 : Aquarius Pertahankan Sifat Murah Hati, Jomblo Leo Segera Cari Jodoh Hari Ini

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dr. Mochamad Abdul Hakam mengungkapkan keterlambatan vaksinasi terjadi karena terhambatnya distribusi vaksin dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

"Saat ini ketersediaan vaksin Kota Semarang tinggal 38.050 dosis, yang perkiraannya hanya cukup untuk 2 hari ke depan,” katanya.

“Kita masih menunggu distribusi vaksin dari provinsi yang berasal dari pusat, dimana di pusat juga belum 100 % ready sesuai sasaran," terang Hakam.

Meskipun begitu, Hakam pun meyakinkan Pemerintah Kota Semarang tetap membuka pendaftaran vaksinasi online, untuk dijadwalkan sesuai stok.

Baca Juga: Pemerintah Tak Bisa Kerja Sendirian, Mensos: Masyarakat Harus Gotong Royong dan Peduli Sesama Anak Bangsa

"Akhirnya kami siasati dengan menyiapkan mekanisme pendaftaran secara online, untuk dapat kami jadwalkan sesuai dengan ketersedian vaksin yang ada," tekannya.

Di sisi lain, Hakam sendiri menuturkan masih berharap bisa mendapatkan buffer stok dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

"Kami bersurat untuk meminta buffer stok dari Provinsi. Kami juga bersurat ke Kemenkes melalui Dirjen P2P, agar jumlah stok yang dikirim ke Semarang bisa ditambah, atau mendapatkan vaksin mandatory atau alokasi khusus," pungkas Hakam.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, dr. Yulianto Prabowo tak menampik kesulitan untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi di Kota Semarang.

“Ya kalau ada kita bagi, sekarang nggak ada, sudah kita bagi semua," akunya.

Baca Juga: PT Kereta Api Indonesia Dukung Penuh Kebijakan Pemerintah Pada Masa Penerapan PPKM Darurat dan Level 4

Yulianto pun menuturkan saat ini hanya mendapatkan alokasi dropping vaksin dari pusat sekitar 500.000 dosis seminggu, itu pun disebutkannya 60% hingga 65% di antaranya merupakan milik TNI POLRI.

"Vaksinnya saja 500.00 seminggu kok, ya menyesuaikan vaksinnya. Kalau vaksinnya seminggu ada 2.000.000 ya kita habis, kalau 500.000 ya kita habis, ya sesuai dengan vaksin yang ada aja," tutur Yulianto.***

Editor: Wahyu Prabowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah