Keluar Zona Merah, Program Grobogan Satu Hari di Rumah Saja Cukup Efektif

- 14 Juli 2021, 11:04 WIB
Posko penyekatan di Jalan R. Suprapto saat pemberlakuan Grobogan Satu Hari di Rumah Saja pada pekan pertama.
Posko penyekatan di Jalan R. Suprapto saat pemberlakuan Grobogan Satu Hari di Rumah Saja pada pekan pertama. /Agung Tri Wibowo/

Media Purwodadi - Program Grobogan Satu Hari di Rumah Saja dinyatakan cukup efektif untuk memberikan kesadaran bagi masyarakat. Hal itu dikatakan Sekda Grobogan, Moh Soemarsono menjelaskan dengan program ini penurunan kasus Covid-19 terus terjadi.

Menurut Soemarsono, program satu hari di rumah saja juga cukup efektif mengurangi kasus positif Covid-19. di wilayah Kabupaten Grobogan.

"Di daerah lain, bisa mencapai satu hari. Namun, sekarang yang perlu ditingkatkan adalah kesadaran masyarakat, jangan sampai saat program satu hari di rumah saja, malah masih ada yang keluar (untuk) gowes," katanya.

Penurunan kasus aktif positif Covid-19 dalam beberapa pekan tercatat di Kabupaten Grobogan. Dengan demikian, Kabupaten Grobogan keluar dari zona merah.

Sebelumnya, Kabupaten Grobogan masuk dalam zona merah bersama 25 daerah di wilayah Jateng. Namun, dengan kerjasama yang kuat antara pemerintah dengan warga membuat kasus positif Covid-19 berangsur menurun.

Baca Juga: Langgar PPKM Darurat, Buruh Pabrik Pungkook di Grobogan Dipulangkan Bupati. Warganet, Pabrik Lain Gimana

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Grobogan, dari total 5.734 kasus Covid-19 tercatat 4.766 pasien dinyatak sembuh. Tingkat kesembuhan tersebut mencapai 83,12 persen.

Hingga Selasa 13 Juli 2021 tercatat pasien isolasi mandiri sebanyak 114 orang, dalam perawatan faskes ada 381 orang dan 473 lainnya meninggal dunia.

Sementara, kasus terduga (suspek) sebanyak 79 orang dengan kasus probable terdapat 109 orang. Di pekan ke 27 ini, penambahan kasus terjadi sebanyak 318. Namun, ini merupakan angka terendah dari sebelumnya yaitu 374.

Di sisi lain, pekan ke 24 terjadi kasus tertinggi sebanyak 446 pasien. Namun, kasus aktif bergerak menurun dengan segala upaya yang dilaksanakan oleh Satgas Covid-19 disertai dengan kesadaran masyarakat Grobogan..

Moh Soemarsono berterima kasih kepada semua pihak termasuk kepada warga masyarakat Kabupaten Grobogan yang ikut berpartisipasi aktif untuk memutur rantai penyebaran Covid-19.

"Alhamdulillah, saat ini Grobogan sudah keluar dari 25 kabupaten yang masuk zona merah di Jawa Tengah. Tentu saja ini buah dari kerja keras warga semuanya," tutur Soemarsono.

Penyekatan yang dilakukan di beberapa wilayah yang masuk wilayah vital Kota Purwodadi merupakan salah satu langkah agar masyarakat mengurangi mobilitas.

Bahkan, Soemarsono mengimbau kepada masyarakat agar proaktif dan ikut menyukseskan PPKM Darurat di Kabupaten Grobogan.

Terpisah, Kapolres Grobogan AKBP Benny Setyowadi menyebutkan, pengoptimalan PPKM Mikro di wilayah masing-masing.

Tiap wilayah, kata Kapolres, akan memiliki kebijakan masing-masing sesuai wilayahnya. Kemudian, di beberapa titik akan dilakukan penjagaan dan penyekatan.

Baca Juga: Grobogan Satu Hari di Rumah Saja, Masyarakat Mulai Ada Kesadaran

Penyekatan terjadi di pintu masuk Kota Purwodadi seperti di Bugel, Kecamatan Godong. Kemudian di Jatipohon, Kecamatan Grobogan. Jembatan Kali Lusi antara Grobogan dan Purwodadi.

Kemudian, penyekatan juga terjadi di bundaran Nglejok dan R. Suprapto, Kota Purwodadi. Hal itu juga terjadi di wilayah perbatasan antara Kudus - Klambu.

Semua titik penyekatan dijaga ketat oleh petugas gabungan yakni Satpol PP, Dishub Grobogan, BPBD Grobogan serta TNI - Polri.

Sekda Grobogan Moh Soemarsono mengatakan Kabupaten Grobogan telah keluar dari zona merah. Kerjasama dengan masyarakat Kabupaten Grobogan menjadi peran aktif dalam penurunan kasus Covid-19 di wilayah ini.

Bahkan, program Grobogan Satu Hari di Rumah Saja juga dinilai cukup efektif dan berpengaruh pada penurunan kasus aktif Covid-19.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah