Dikeroyok Belasan Orang, Seorang Pemuda di Yogyakarta Meninggal Dunia

4 Juni 2021, 01:24 WIB
Seorang pemuda tewas usai dikeroyok belasan pemuda di sekitar Pasar Gamping, Pakuncen, Wirobrajan, Yogyakarta sekira pukul 00.30 WIB /Foto Ilustrasi/


Media Purwodadi – Seorang pemuda berinisial DW (21), warga jalan Bantul, Yogyakarta tewas mengenaskan setelah dikeroyok belasan orang di sekitar Pasar Gamping, Pakuncen, Wirobrajan Yogyakarta, Kamis 3 Juni 2021 dini hari.

Menurut saksi yang berada dilokasi kejadian menyebutkan insiden terjadi sekira pukul 00.30 WIB.

Saat itu, saksi mata melihat korban dikejar rombongan pelaku di jembatan jalan RE Martadinata menuju Pasar Gamping.

"Para pelaku membawa bambu, batu, dan alat yang dibalut kain sambil kejar-kejaran," jelas saksi yang tidak mau disebutkan identitasnya.

Baca Juga: Dul Warga Colomadu Karanganyar Terancam 20 Tahun Penjara, Ini Penyebabnya

Sampai di depan Secret Garden Coffee, korban yang berhasil ditangkap rombongan pelaku kemudian dipukuli belasan orang hingga tak berdaya.

"Saya yang melihat langsung berusaha melerai karena teman korban pada kabur semua. Saya langsung pisahkan dan suruh berhenti," ujarnya.

Saksi melihat pelaku pengeroyokan yang berusia antara 18 hingga 20 tahunan itu berjumlah sekitar lebih dari 10 orang.

Sebagai seorang ibu yang juga memiliki anak laki-laki, saksi mencoba langsung melerai aksi penganiayaan itu.

Namun, karena jumlah pelaku yang begitu banyak, saksi kesulitan menghentikan kekerasan itu.

Setelah rombongan pelaku pergi, korban sudah dalam kondisi babak belur dan berbicara lemah sambil meminta pertolongan.

Baca Juga: Peringati Lahirnya hari Pancasila Warga Wamena Bakar Bendera Bintang Kejora

Korban mengalami luka pada bagian punggung dan kepala dengan kondisi tubuh berlumuran darah dan terbaring lemas.

"Saya langsung panik dan panggil suami terus suruh telepon ambulans. Korban kondisinya masih hidup, tapi sudah kritis," ungkap saksi.

Terlambat Ditolong

Sektar pukul 03.00 WIB polisi mendatangi lokasi kejadian. Namun, korban tak tertolong akibat luka parah dan kehabisan darah. Setelah itu, mobil ambulans datang ke lokasi untuk mengevakuasi jenazah korban.

"Waktu polisi datang korban sudah meninggal, baru setelahnya datang mobil ambulans," kata saksi.

Dia menyebut penanganan korban memang sangat terlambat. Korban dibiarkan terkapar di lokasi hingga satu jam lamanya.

Baca Juga: Viral, Video Kemarahan Bupati Alor Amon Djobo ke Staf Kementrian Sosial, Ini Penjelasan Mensos

Saksi sendiri tidak dapat berbuat banyak karena ambulans tidak berani membawa korban jika pihak kepolisian belum datang ke lokasi kejadian.

Menurut saksi, berdasarkan informasi yang beredar, diketahui bahwa motif pengeroyokan itu dipicu karena saling tantang di sosial media.

"Infonya begitu, saling tantang menantang. Nah sampai ke lokasi ini mungkin korban minta bantuan dari warga sini," jelasnya.

Terpisah, Humas Polsek Wirobrajan, Aipda Muhammad Asdar, menyebut korban diketahui berumur 21 tahun warga asal Dukuh, Kecamatan Mantrijeron, Kota Jogja.

Namun pihaknya belum dapat keterangan lebih lanjut dan mendetail soal insiden tersebut.

“Masih dalam proses penyelidikan yah,” katanya.***

Editor: Agung Tri Wibowo

Tags

Terkini

Terpopuler