Kunjungan Kerja di Bojonegoro, Menteri ESDM Resmikan Tajak Sumur Infill dan Clastic Banyu Urip

- 2 Maret 2024, 21:15 WIB
Menteri ESDM, Arifin Tasrif melakukan peresmian dengan menekan tombol bersama-sama.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif melakukan peresmian dengan menekan tombol bersama-sama. /Media Purwodadi/SKK Migas./

Media Purwodadi - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif meresmikan kegiatan tajak sumur infill dan clastic Banyu Urip di Blok Cepu Bojonegoro Jawa Timur, Jumat 1 Maret 2024.

Kegiatan ini dilakukan dalam rangkaian kunjungan kerja Menteri ESDM di Jawa Timur.

Pemboran sumur infill dan clastic merupakan bagian dari drilling campaign di Blok Cepu yang dilakukan oleh Exxonmobil dimulai tahun 2024 hingga tahun 2026 yang terdiri dari pemboran 5 sumur infill carbonate dan 2 sumur clastics.

Baca Juga: Seorang Pria di Godong Ditemukan Tewas di Dalam Kamar, Ini Kata Polisi

Kegiatan pemboran ini dilakukan diantara sumur produksi existing yang ada di lapangan Banyu Urip untuk mengambil minyak yang tidak bisa diambil oleh sumur sebelumnya sekaligus untuk membuktikan cadangan reservoir clastics (reservoir batu pasir).

Dengan kegiatan tersebut diharapkan dapat menambah produksi lapangan Banyu Urip sebesar 42 juta barel sehingga dapat meningkatkan produksi minyak di lapangan Banyu Urip yang saat ini berkontribusi sekitar 25% dari produksi minyak secara nasional.

Pada kunjungan peresmian tersebut turut mendampingi Pj. Bupati Bojonegoro Adriyanto, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo, Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko, Wakil Direktur Utama PT Pertamina Wiko Migantoro, Direktur Manajemen Resiko PT Pertamina Ahmad Siddik Badrudin, President ExxonMobil Cepu Limited Carole J. Gall, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi Chalid Salim Said, Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu Muhamad Arifin dan Ketua BKS PI Blok Cepu Suko Hartono

Apresiasi

Arifin Tasrif menyampaikan apresiasinya terhadap ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) yang mampu menjaga produksi di blok ini dengan optimal, yang awalnya potensinya adalah 400 juta barel.

Halaman:

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x