Industri Hulu Migas di Indonesia Butuh Investasi US$20 Miliar per Tahun, Untuk Apa?

- 21 September 2023, 17:01 WIB
Ki-Ka: Wakil Kepala SKK MIgas Nanang Abdul Manaf, Menkeu Sri Mulyani, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dan Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto, dalam acara pembukaan 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas Industry 2023, di Nusa Dua Bali.
Ki-Ka: Wakil Kepala SKK MIgas Nanang Abdul Manaf, Menkeu Sri Mulyani, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dan Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto, dalam acara pembukaan 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas Industry 2023, di Nusa Dua Bali. /dok SKK Migas.


Media Purwodadi – Industri Hulu Migas di Indonesia membutuhkan investasi sekitar US$20 miliar per tahun untuk mendukung capaian target produksi sebesar 1 juta barrel per hari (BOPD) dan gas menjadi 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD) di tahun 2030.

Hal itu diungkapkan Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto dalam pembukaan The 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas Industry 2023 (ICIUOG) di Nusa Dua Bali, Rabu 20 September 2023.

Dalam keterangan rilis SKK Migas, Dwi menjelaskan target pada 2030 mendatang bisa dicapai dengan catatan bisa melakukan aktivitas yang agresif dan masif.

Baca Juga: PMI Kabupaten Grobogan Terus Salurkan Bantuan Air Bersih ke Warga Terdampak Kekeringan di Musim Kemarau

“Target 2030 bisa dicapai dengan syarat kita melakukan aktivitas yang agresif dan investasi yang masif. Kita perlu mengebor lebih dari 1.000 sumur per tahun setelah 2025. Kita juga perlu menarik investasi lebih dari US$20 miliar per tahun,” ujar Dwi Soetjipto.

Di tahun 2020 lalu, SKK Migas dan Industri Hulu Migas pada 2020 telah meluncurkan Indonesian Oil and Gas 4.0 (IOG 4.0) yang merupakan rencana strategis untuk mencapai target 2030.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto juga mengatakan pertumbuhan investasi memiliki syarat penting yaitu iklim investasi yang menarik buat investor.

Semenjak tahun 2020, daya tarik investasi hulu migas di Indonesia telah meningkat didukung oleh dukungan pemerintah melalui sistem fiskal yang lebih fleksibel dan pendukung lainnya yang menurunkan risiko investasi.

Namun demikian, beberapa area masih memerlukan perbaikan, yaitu dalam aspek legal dan kontraktual serta penemuan cadangan raksasa (giant discovery).

Acara Tahunan

Guna memastikan progress kegiatan yang dilakukan tersebut serta mendorong percepatan kegiatan, SKK Migas menggelar acara tahunan ICIUOG. Acara ini sudah dilakukan sejak tahun 2020.

Kegiatan tersebut juga merupakan puncak kolaborasi lintas pemangku kepentingan untuk membahas pencapaian dan penyempurnaan rencana strategis tersebut.

Di tahun ke empat perhelatannya, ICIUOG berhasil mendatangkan sekitar 3.000 peserta dari 17 negara. Konvensi internasional ini dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan secara online.

Hadir dalam kegiatan akbar tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia serta sejumlah CEO perusahaan migas dunia, antara lain BP dan ENI.

Dalam sambutan pembukaannya, Menko Marves menegaskan bahwa pemerintah sepenuhnya mendukung inisiatif SKK Migas.

“Kami bangga menyampaikan bahwa Kementerian Koordinator Bidang Kemariman dan Investasi memiliki visi yang sama dengan SKK Migas dalam mendukung investasi di Indonesia,” ujar Bahlil Lahadalia.

Baca Juga: Prediksi Bayern Munchen vs Manchester United Matchday 1 Penyisihan Grup A Liga Champions Tayang di SCTV

Dirinya juga menegaskan, bahwa sektor migas memiliki peran yang sangat penting dan strategis di semua negara. Energi selalu menjadi motor penggerak bagi investasi dan industri baru yang pada ujungnya akan menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

“Saya mengundang semua pihak untuk memperkuat kolaborasi, kerja sama dan inovasi untuk mendukung keberlanjutan investasi di sektor hulu migas Indonesia dalam rangka mencapai target 1 juta BOPD minyak bumi dan 12 BSCFD gas pada tahun 2030,” ujarnya.

Menko Marves juga menyatakan, pemerintah bersikap terbuka terhada saran dan masukan untuk memastikan kepentingan bersama. ***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x